Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Selamat untuk Prestasi Tim Thomas Cup Mencapai Posisi Runner Up

16 Mei 2022   11:15 Diperbarui: 17 Mei 2022   11:29 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luapan kegembiraan tim India sesaat setelah Kidambi mengalahkan Jojo pada set ke-2 partai ketiga. Dok Badminton Photo dalam okezone.com

Tidak banyak negara yang mampu memboyong pulang lambang supremasi bergengsi untuk kejuaraan beregu badminton ini. Baik untuk beregu Putra (Thomas Cup) maupun beregu Putri (Uber Cup). Tercatat, hanya enam negara yang mampu menjadi juara beregu putra dan 5 negara untuk beregu putri. 

Sudah 32 kali pertandingan beregu putra dilaksanakan. Sejak dipertandingkan pada tahun 1949 di Preston Inggris hingga tahun 2022 di Impac Arena Bangkok, Indonesia tercatat menjadi negara paling banyak menjadi juara, yaitu 14 kali. China menjadi negara kedua dengan mengoleksi 10 gelar juara. Malaysia sejauh ini baru mengoleksi 5 juara. Dan Denmark, Jepang, India masing-masing baru satu kali menjadi juara.

Hanya 6 negara (beregu putra) & 5 negara (beregu putri) yang mampu menjadi juara sejak permainan beregu ini dpertandingkan. Diadaptasi dari kompas.com
Hanya 6 negara (beregu putra) & 5 negara (beregu putri) yang mampu menjadi juara sejak permainan beregu ini dpertandingkan. Diadaptasi dari kompas.com

Untuk beregu putri, China mendominasi pertemuan dengan mengoleksi 15 gelar juara sejak dipertandingkan pada tahun 1957. Cukup jauh dengan Jepang sebagai posisi kedua dengan koleksi 5 gelar. 

Sementara Indonesia dan Amerika Serikat berada pada pada posisi ketiga dengan gelar juara sebanyak tiga kali. Sementara Korea Selatan yang menghempaskan tim putri China pada tanggal 14 Mei 2022 lalu sejauh ini baru 2 memboyong piala Uber ke negerinya. 

Hanya 3 negara yang sudah menjadi juara untuk beregu putra dan putri, yaitu Indonesia, China dan Jepang. Sementara negara lainnya, baru mampu memboyong salah satu dari dua lambang supremasi bergengsi untuk olahraga bulutangkis ini.

Fokus untuk Pegkaderan

Mengapa pemain-pemain dari negara China seolah tak pernah ada habisnya? Tentu saja mereka benar-benar menjalankan pengkaderan dengan begitu ketat. Termasuk memberi kesempatan kepada pemain-pemain mudanya untuk mengikuti berbagai event internasional.

Sebenarnya, pengkaderan di Indonesia pun sudah baik. Apalagi di ganda putra yang masih banyak stok pemain pelapis yang masih berusia muda namun telah menunjukkan 'taji'nya di kejuaraan internasional. 

Namun selayaknya tidak puas dengan pemain yang sudah ada. PBSI hendaknya dapat memperbanyak event-event dalam negeri sebagai salah satu ajang pencarian bakat, menemukan pemain-pemain muda berbakat. Tak hanya dari daerh tertentu, tetapi bisa dari seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Ah, semoga suatu saat kita tidak kekurangan pemain berkualitas internasional, baik untuk pemain tunggal maupun ganda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun