Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Maaf Solar Akan Segera Tersedia Kembali

26 Maret 2022   22:03 Diperbarui: 26 Maret 2022   22:34 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan pada suatu POM Bensin di jalan Trans Sumatera, Kec. Baradatu, Way Kanan Lampung. Dok pribadi

Setiap kali kami singgah untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di POM bensin ini, saya selalu tersenyum. Tak bosan-bosannya saya membaca tulisan yang dipampang persis di depan POM Bensin. 

"Maaf Solar Akan Segera Tersedia Kembali".

Tulisan ini, dipampang di salah satu POM Bensin yang terletak di jalur trans Sumatera. Tepatnya di Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Saat pertama kali membacanya, saya langsung protes pada pekerja yang sedang mengisi BBM pada mobil kami.

"Tulisannya kok panjang amat ya mbak. Toh bisa disingkat menjadi Maaf Solar Habis", kataku pada seorang karyawati di sana. Namun, protes kecil-kecil saya ini hanya disambut dengan senyum manis dari si cantik pengisi BBM. Tentunya dia tidak berani untuk mengusulkan kepada bos nya untuk merevisi tulisan tersebut sesuai protes pelanggan. Apalagi mengusulkan untuk mengganti seluruh rangkaian kata tersebut.

Beberapa kali mampir. Bahkan kemarin (25 Maret 2022), tulisan itu masih terpampang rapi di depan POM bensin yang sama. Saya pun kembali iseng untuk bertanya. "Mbak, solarnya lagi jalan-jalan ke mana. Kok lama benar, gak datang-datang"? Dan hanya dijawab dengan satu kata, "Habis".

Yaelah mbak, segitu banyakkah orang yang menggunakan solar sehingga selalu habis? Ataukah memang dborong oleh orang tertentu untuk kepentingan lain yang seharusnya menggunakan solar untuk industri yang harganya harus lebih mahal?

Entahlah, mau bertanya kepada siapa. Mau bertanya kepada rumput yang lagi bergoyang seperti syair lagu Ebiet G Ade pun tak bisa, sebab tak ada rumput di sekitar.

Konflik Rusia-Ukraina Mendorong Kenaikan Harga Minyak

Menurut Agung Pribadi yang menjabat Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, hingga akhir Maret 2022 ini harga minyak dunia masih tinggi. Per barel nya masih di atas 100 dolar US. Mahalnya minyak dunia, berpengaruh terhadap harga BBM non subsidi untuk ikut naik. Demikian informasi yang disampaikan kepada media per 25 Maret 2022, salah satunya kepada liputan6.com.

Kenaikan harga BBM non subsidi, pasti berpengaruh juga pada harga BBM lainnya. Seperti trend-trend sebelumnya, ketidakteraturan distribusi BBM akan terjadi. BBM subsidi bakal menjadi langka. Menghilang dari POM bensin karena diborong oleh pemanfaat yang memiliki akses baik dengan distributor BBM. BBM subsidi 'diborong' oleh oknum nakal untuk dijual ke industri yang diharuskan menggunakan BBM non subsidi. Fenomena lain, solar dan bensin tidak ada di POM Bensin tetapi bermunculan para penjual bensin dan solar botolan di depan dan di samping POM Bensin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun