Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada tetapi Jangan Panik Sekalipun Omicron Menghantui Kita

8 Februari 2022   19:59 Diperbarui: 8 Februari 2022   20:13 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Total kasus & kasus baru Covid-19 (8-2-22). Sumber data: Kemenkes RI dalam databoks.katadata.co.id

Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) sekaligus jubir vaksinasi Covid-19 telah mengumumkan, Indonesia resmi dilanda gelombang ketiga Covid-19 per 1 Februari 2022. Sebelum pengumuman, data kasus Covid-19 pun menanjak dari hari ke hari. Kurvanya menaik.

Kali ini, varian bernama Omicron lah yang mendominasi berita. Baik tentang indikasi seseorang terpapar omicron, maupun  penyebarannya yang begitu cepat dibandingkan dengan varian-varian terdahulu. Seiring dengan kondisi tersebut, pengetatan PPKM pun dimulai. 

Sebelumnya, kita masih bernafas lega karena varian Omicron belum ditemukan di Indonesia (meskipun mungkin sudah ada kasus tetapi belum terdeteksi karena berbagai kendala). Namun di awal Februari, Omicron begitu menyedot perhatian. Hanya dalam sepekan (katadata.co.id), kasus Omicron dilaporkan meningkat sebesar 107,92 persen dan langsung menjadi kasus terbanyak di Asia Tenggara. 

Pemerintah pun kembali memperpanjang PPKM di Jawa-Bali untuk periode 8-14 Februari 2022. DKI Jakarta, sebagian Banten, DI Yogyakarta, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur dan Bali berada pada level tiga. Dan tidak menutup kemungkinan, pemberlakuan level tiga akan meluas ke daerah lainnya seiring meningkatnya kasus Omicron dan semakin tersebar ke daerah lainnya di Indonesia.

Berikut tiga hal yang perlu kita lakukan menghadapi gelombang ketiga kasus Corona-19.

Waspada Tetapi Jangan Panik

Pengalaman menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa yang melanda manusia, termasuk merebaknya Covid-19 sering membuat kita panik. Masih ada dalam ingatan kita, begitu langkanya masker kesehatan saat Covid-19 mulai masuk ke Indonesia, tahun 2020 lalu. Karena langka, harga masker pun melangit. Banyak pihak memanfaatkan kepanikan ini untuk mengambil keuntungan yang luar biasa.  

Setelah sempat menjadi barang langka, kini aneka masker dapat kita jumpai dijual dimana-mana. Pastikan bahwa masker yang kita beli adalah masker standar yang dianjurkan oleh lembaga-lembaga resmi seperti WHO atau kemkes RI. 

Kepanikan lain yang sering terjadi adalah memborong barang-barang kebutuhan pokok untuk ditimbun beberapa hari, minggu atau bulan. Nah, panic buying seperti ini akan membuat para pengambil keuntungan bermain. Barang menjadi langka, lalu mahal. Padahal jika semua membeli secukupnya seperti kondisi normal, maka barang-barang pasti tetap ada, meskipun sedikit ada kenaikan harga. 

Baca Sumber Terpercaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun