Mohon tunggu...
Diana Elisia
Diana Elisia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Industri yang sedang berkuliah di Universitas Negeri Malang

Interested in aeromodelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

SaTRU (Saringan Tahu): Biofilter as a Sustainable Utilization of Tofu Waterwaste Treatment

25 Juli 2022   16:56 Diperbarui: 26 Juli 2022   00:08 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Industri pengolahan tahu di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri menghasilkan limbah cair dalam jumlah masif dengan kadar TSS dan BOD yang tinggi, jika tidak diolah dapat berpotensi mencemari lingkungan dalam jangka waktu yang panjang. 

"Permasalahan limbah memang dari dulu mbak, tidak pernah ada jalan keluar yang pas. Kami sebagai penghasil (limbah cair tahu) juga bingung karena limbah mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap." ungkap Pak Mujais sebagai salah satu produsen tahu di Kelurahan Tinalan 

Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa pemerintah dari Dinas Lingkungan Hidup pernah menyediakan Septic Tank tetapi hanya beroperasi dalam waktu singkat karena berbagai problematika, salah satunya masalah pemasangan yang menyebabkan limbah menyerap ke sumur warga

Meninjau permasalahan tersebut, Tim Pengabdi Tinalan UM 2022 yang dibimbing oleh Yuli Agustina  berhasil mengembangkan alat pengolahan limbah cair tahu yang dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dari limbah cair tahu

Dokpri
Dokpri

"Namanya SaTRU , singkatnya Saringan Tahu. Kalau panjangnya Biofilter as a Sustainable Utilization of Tofu Wastewater Treatment. Ada 2 opsi, menggunakan ember dan pipa. Cara kerja alat ini tidak sekompleks namanya, alat bisa menyesuaikan tempat warga" jelas Diana Elisia sebagai salah satu mahasiswa yang memegang andil dalam inovasi alat biofilter ini  

Dalam prosesnya Diana menjelaskan cara pembuatan biofilter terdiri dari 3 bahan utama. Pasir silika sebagai bahan untuk menyaring kotoran, batu zeolit untuk mengikat zat polutan, dan arang sebagai bahan penghilang bau dan kekeruhan. Sedangkan alat yang dibutuhkan hanya ember, pipa, dan perekat 

Mahasiswa sudah mengadakan forum dengan paguyuban tahu Kelurahan Tinalan dan melakukan demonstrasi pengolahan limbah cair tahu dengan alat SaTRU. Kegiatan bertempat di Posko Pengabdi UM, Gg 4, Jalan Tinalan Timur pada Senin (24/7/22) 

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Kegiatan tersebut berjalan dengan baik, antusiasme warga tinggi dinilai dari banyak yang mengajukan pertanyaan. Mahasiswa berhasil membuktikan bahwa ketika limbah diolah dalam alat SaTRU, limbah mengalami penurunan pH. 

"Dari alat pengolahan yang sudah-sudah, saya rasa ini yang paling efektif karena memang cocok dan memungkinkan untuk dipasang di rumah kami yang sempit ini" ujar Pak Suparman, salah satu anggota paguyuban tahu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun