Mohon tunggu...
Grassius Iskarjanto
Grassius Iskarjanto Mohon Tunggu... Spiritualis, Penulis Buku-Buku Rohani -

dari seorang lulusan Seminari Menengah Garum Blitar lalu menjadi karyawan Bank Dhaha Ekonomi Kediri, TU SKKPN Madiun, Guru SMPK Gamaliel Madiun, Guru SMA K St Bonaventura Magetan, Guru SMPN 1 Magetan, Guru SPGN Ngawi, Guru SMA K St Thomas Ngawi, Guru Agama Katolik SMAN 3 Madiun, Ketua DPC Partai Kebangsaan Merdeka Madiun, lalu menjadi Spiritualist dan penulis spiritual sampai sekarang ini ...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rengganis 26

3 Oktober 2015   10:30 Diperbarui: 3 Oktober 2015   10:37 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Ya tanya sendiri kepada beliaunya itu, Yu ....,” jawab orang tua itu sambil menyeruput wedang kopinya yang sudah dingin di ketinggian Gunung Lawu itu.

“Iya, Embak ? ....,” tanya Ibu Pemilik Warung kepada Rengganis.

Rengganis hanya mengangguk perlahan.

“Teruuuus ....? ....,” tanya Ibu Pemilik Warung itu kepada Rengganis.

“Telah diambil TUHAN lagi semuanya, Buk ....,” jawab Rengganis lirih sambil menunduk kelu.

“Oooooh .....,” desah Ibu Pemilik Warung itu menunjukkan simpatinya kepada Rengganis.

“Sekarang jalanmu sudah sedikit bersih, mBak ....,” kata orang tua itu kepada Rengganis, “ karena harta kekayaanmu yang engkau kumpulkan dengan nuansa “NAKAL” dan “JAHAT” sudah dibersihkan TUHAN .......,” kata orang tua itu dengan tenang sabar dan penuh KASIH kepada Rengganis.

Kembali Rengganis hanya mengangguk perlahan dan menunduk kelu.

“Embak tinggal menata EGO Embak saja .....,” lanjut orang tua itu setelah menyeruput wedang kopi dinginnya, “ jangan manjakan EGO Embak seperti waktu-waktu yang telah lalu ..... dan janganlah dengan alasan menolong orang lain lalu melakukan yang jahat kepada orang lainnya lagi seperti di waktu-waktu yang telah lalu ..... Semakin kurangilah EGO Embak dan semakin tambahlah IMAN Embak kepada TUHAN .....,” kata orang tua itu sambil berdiri dan beranjak keluar dari Warung di Pos 1 Pendakian Puncak Lawu Jalur Cemara Sewu itu.

“Terima kasih, Embah Kakung .....,” kata Rengganis sambil menghantarkan orang tua itu sampai di luar warung itu.

Setelah itu Rengganis pamit kepada Ibu Pemilik Warung itu sambil membayar makan dan minumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun