Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Pemikiran R.A. Kartini yang Tidak Lekang oleh Perkembangan Zaman

30 Juni 2023   14:10 Diperbarui: 30 Juni 2023   14:14 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay/StockSnap

Siapa yang tidak tahu dengan sosok pahlawan wanita R.A. Kartini? Tentunya semua wanita Indonesia mengetahuinya. R.A. Kartini adalah sosok tokoh Pahlawan Nasional Indonesia yang terkenal karena perjuangannya terhadap emansipasi wanita.

Kartini bukanlah sosok wanita yang dikenal karena perjuangan fisiknya dalam mengikuti peperangan. Tetapi, nama Kartini besar melalui pemikiran serta ide dan gagasannya mengenai emansipasi wanita. 

Jadi, tidak berlebihan kalau bisa dikatakan bahwa kemajuan yang diraih oleh para perempuan Indonesia sampai pada titik saat ini adalah buah dari pemikiran R.A. Kartini.

Tentunya kamu akan menemukan impian dari R.A. Kartini melalui biografi R.A. Kartini. Jika kamu membaca biografi R.A. Kartini, terdapat surat-surat yang Kartini Tulisan yang berisikan pemikirannya tentang emansipasi perempuan.

Penasaran dengan pemikiran R.A. Kartini? Yuk, Simak pemikiran R.A. Kartini yang tidak lekang oleh zaman.

Pemikiran R.A. Kartini

1. Seorang educator yang percaya dengan kekuatan literasi dan Pendidikan

Pemikiran R.A. Kartini yang ini tentunya tidak asing lagi untuk kamu. dirinya memang terkenal sebagai salah satu tokoh Pahlawan Nasional Indonesia yang percaya akan kekuatan literasi serta Pendidikan untuk bisa memajukan seseorang sekaligus memajukan bangsa.

R.A. Kartini meyakini kalau Pendidikan merupakan sebuah hak yang harus didapatkan oleh setiap orang, tidak terbatas dengan gendernya. Inilah yang akhirnya mendorong dirinya untuk memberontak pada saat dirinya harus mengikuti tradisi pingit.

Hal ini karena pada saat itu, tradisi pingit memaksa kepada para wanita Jawa, termasuk R.A. Kartini untuk putus sekolah di usia belia untuk tinggal di rumah saja, supaya wanita tersebut bisa dinikahkan.

Bagi Kartini, seorang wanita adalah seorang pengajar serta pendidik pertama dalam sebuah keluarga dan juga masyarakat. Jadi, baginya, pendidikan bagi para wanita Indonesia merupakan sebuah tonggak dalam kehidupan.

2. Mendobrak stigma yang mampu melemahkan wanita

Tidak perlu diragukan lagi kalau R.A. Kartini merupakan sosok wanita yang fearless di eranya. Dirinya bahkan berani untuk melawan stigma yang melemahkan wanita di masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun