Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ini 7 Bahaya bagi Anakmu Jika Kamu Menjadi Strict Parents!

15 Agustus 2022   13:30 Diperbarui: 15 Agustus 2022   13:31 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Strict parents atau bisa diartikan dengan gaya pengasuhan yang ketat, dipercaya oleh banyak orang tua mampu membentuk perilaku anak serta menjadikan anak orang yang hebat. Tapi, apakah kalian tahu kalau metode pengasuhan strict parents ini berdampang buruk bagi kesehatan mental anak?

Orang tua yang menggunakan metode strict parents biasanya hanya berfokus pada kepatuhan terhadap suatu otoritas saja. Alih-alih bisa menghargai pengendalian diri serta mengajarkan si anak dalam mengelola perilaku diri mereka sendiri.

Pola asuh orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter, kepribadian, serta kemampuan si anak dalam menghadapi dunia. Termasuk juga, keterampilan sosial dan prestasi akademik mereka.

Orang tua dengan pola asuh strict parents pastinya sangatlah menyayangi si kecil. Mereka pada dasarnya hanya ingin anaknya menjadi yang terbaik bagi mereka dan anaknya mampu mendapatkan hal yang terbaik dalam hidupnya.

Namun, tidak disadari bahwa sikap seperti ini juga bisa menjadi boomerang untuk berbagai aspek hidup si anak. Beberapa dampak buruknya bisa dialami si anak yang diasuh oleh strict parents.

Dampak Buruk Strict Parents Pada Anak

Sumber: pinterest
Sumber: pinterest

1. Memicu gangguan perilaku

Pola asuh yang terlalu ketat dianggap dapat menimbulkan gangguan perilaku pada si anak. Karena, anak bisa mencontoh perilaku orang tuanya yang menganut pola asuh strict parenting.

Ketika orang tua mendisiplinkan si anak dengan ancaman, kekerasan, paksaan, bahkan hukuman, hal tersebut bisa ditiru oleh anak. Alhasil, kedepannya ia bisa menjadi seorang anak yang memiliki sifat pembangkang, pemarah, agresif, serta impulsif. Sifat tersebut bisa tertanam dalam diri si anak.

2. Tidak bahagia dan mengalami depresi

Sebuah studi The Journal of Psychology mengatakan bahwa anak-anak dengan pola asuh strict parents biasanya cenderung tidak bahagia, ia juga selalu merasakan kekhawatiran dan cemas. Bahkan anak dengan orang tua strict parents bisa menunjukkan gejala-gejala depresi.

3. Anak jadi suka berbohong

Ketika anak didisiplinkan dengan pengekangan, kekerasan, bahkan tanpa kasih sayang, maka muncul rasa takut. Dengan begitu, untuk menghindari hukuman dari orang tua, si anak memilih untuk berbohong.

Dia bisa berpura-pura berperilaku sangat baik di depan orang tuanya. Namun, saat tidak di dekat orang tuanya, mereka malah berperilaku buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun