Bahkan jika kamu tidak pergi ke kota, ketika seseorang  mungkin mencoba menjalani hidupnya secara mandiri, maka dia lebih terdorong untuk pergi ke kota. Bepergian bisa menggali kemungkinan dan kemampuannya untuk menopang hidupnya.
3. Menambah Ilmu dan Pengalaman
Setiap daerah memiliki kelebihan atau keistimewaan pengetahuan dan kearifan yang tidak ada di daerah lainnya. Hal ini menjadikan perjalanan sebagai wahana untuk mencari ilmu dan mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya, menjadikan pikiran semakin dipenuhi dengan kebijaksanaan, baik dalam wawasan maupun sikap.Â
Safar atau bepergian juga merupakan sarana untuk meningkatkan amalan. Inilah yang telah dilakukan oleh para dai dan pejuang Dakwah kita sejak zaman Nabi.Â
4. Memperoleh Pelajaran Tata Krama
Bepergian akan menemukan bahwa hidup bersama dalam keragaman membutuhkan proses pembelajaran yang berkelanjutan tentang kehidupan. Belajar toleransi, menghargai orang lain, dan saling tolong-menolong adalah perilaku yang dapat diperoleh ketika seseorang bepergian dan mengakui realitas wilayah perantauannya.Â
5. Lebih Banyak Teman dan KerabatÂ
Hubungan yang baik di tempat baru dapat sangat membantu baik dalam jalur karir dan proses pencarian pengetahuanmu. Hubungan dan pertemanan bisa memunculkan kebaikan yang tak terduga. Setelah kembali ke tempat asal, kamu dapat membantu membangun kembali kampung halaman dan memperkuat komunitasmu.
6. Memahami Makna HidupÂ
Manfaat bepergian selanjutnya adalah membuat kamu  lebih sadar akan makna hidup. Kita semakin menyadari bahwa hidup itu seperti sebuah perjalanan. Kamu mungkin hanya datang untuk urusan bisnis.Â
Setelah menyelesaikan pekerjaan, maka kamu akan pulang. Begitulah hidup kita di dunia ini. Dunia ini hanya sementara. Ketika pekerjaan kita di dunia ini  selesai, kita  kembali kepada Yang Maha Kuasa.Â
Perjalanan itu menyenangkan. Tapi saat kamu mendapatkan lebih banyak pengalaman di perjalanan, kamu akan menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang bersenang-senang. Ada  hal lain yang mau tidak mau harus kita terima sebagai bagian dari kehidupan. Â
Orang-orang baru yang kamu temui dalam perjalanan akan membawamu ke kisah-kisah kehidupan yang kamu pikir hanya  terjadi dalam cerita-cerita fiksi. Kisah hidup yang lebih realistis dan langsung dapat mempertajam belas kasih dan empati kamu ke tingkat yang lebih besar atau lebih kecil.Â
Kamu akan lebih memahami bahwa kesulitan yang dihadapi dan alami dalam hidup tidak dimaksudkan untuk melemahkanmu, tetapi untuk membuat kamu menjadi orang yang lebih kuat.Â
Dari sana kamu akan memahami hakikat kehidupan yang sebenarnya. Hidup bukan tentang seberapa banyak kebahagiaan yang dapat kamu miliki, tetapi seberapa banyak kegembiraan yang dapat kamu miliki dan seberapa banyak kamu dapat membantu orang lain.Â