Mohon tunggu...
Graciella Budiprajitno
Graciella Budiprajitno Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rasa Empati Saat Membaca Berita Kematian pada Kantor Berita Internasional AFP

25 September 2020   11:55 Diperbarui: 25 September 2020   11:59 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi, hasil screenshot

Agence France Presse atau yang disingkat dengan AFP merupakan suatu kantor berita internasional tertua yang telah berdiri sejak tahun 1835. Konten-konten berita yang disediakan oleh AFP meliputi budaya, politik, bisnis, ekonomi, olah raga, dan diplomasi baik nasional maupun internasional. Jurnalis yang menjadi koresponden berita-berita tersebut berasal dari berbagai macam bagian negara mulai dari Amerika Serikat, Eropa, Asia, sampai dengan Afrika.

Kantor berita internasional tertua ini juga memiliki keunggulan untuk menyediakan berita yang dapat diakses semua orang di manapun dan kapanpun, bahkan di negara yang seringkali sulit mendapat layanan berita. AFP sendiri seringkali menjadi pioneer dalam menulis sebuah kejadian. Berita kematian Stalin, Indira Gandhi, dan Pope John Paul I pertama kali ditulis oleh kantor berita internasional ini.

Hal ini membuat AFP menerima penghargaan untuk beberapa liputannya yang dianggap menjadi cerita besar dunia. Bahkan, AFP juga tidak takut untuk menulis berita yang cukup kontroversial. Hal ini terjadi saat mereka terang-terangan menyatakan rasa skeptis terhadap klaim pemerintah Bush tentang Irak di Perang Teluk. Hal ini pun membuat White House tidak senang kepada AFP dan merekapun tidak diundang di beberapa press briefing. (McPhail, 2014, hal. 229).

Dok. pribadi, hasil screenshot
Dok. pribadi, hasil screenshot
Saat membaca berita-berita di AFP, penulis menemukan berita yang sangat unik dan berkesan. Terdapat berbagai macam konten yang disuguhkan oleh AFP, namun berita duka merupakan berita yang paling berkesan di hati penulis. Pertama, ada berita penembakan seorang koresponden AFP bernama Nabil Al-Quaety. Jurnalis yang berasal dari kota Aden, Yaman ini tertembak di depan rumahnya saat akan mengendarai mobil.

Penembakan dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. Nabel sendiri merupakan jurnalis yang berani dalam menuliskan beberapa berita konflik di Yaman dan beberapa kali mendapat penghargaan karena tulisannya tersebut. (Hasni, 2020).

Selain itu, terdapat juga berita yang mengabarkan kematian Hishman Al-Hashemi yang merupakan seorang sejarawan dan peneliti negara Irak. Ia meninggal tertembak saat berada di mobilnya. Selama hidup, ia merupakan orang yang berani untuk menkritik pemerintah Irak agar negaranya dapat menjadi lebih baik. Hishman adalah orang yang sangat dermawan dan optimis bahwa negara Irak bisa menjadi lebih baik dan semakin maju. (Karim, 2020).

Saat membaca dua berita ini, penulis merasakan rasa empati yang berasal dari tulisan koresponden. Bahkan, hal ini sudah tampak dari judulnya. "A decent guy from Aden" dan "A man, and a murder, as big as Iraq" adalah judul dari dua berita tersebut. Bisa dirasakan bahwa judul-judul ini merupakan bentuk penghormatan kepada Nabil dan Ammar.

Mohamed Hasni yang merupakan koresponden berita kematian Nabil Al-Quaety dan Ammar Karim penulis berita kematian Hishman Al-Hashemi sama-sama menunjukkan rasa kesedihan mereka pada berita. Mereka mengemas berita tersebut sehingga berbentuk seperti story-telling. Tentunya, hal ini sangatlah unik karena pembaca dapat ikut berempati dengan cerita yang ada.

Rasa empati inilah yang membuat berita tersebut menarik dan terasa hangat. Ini adalah salah satu keunggulan dari AFP yang tidak hanya menyuguhkan informasi, namun juga dapat memberikan pesan-pesan hangat di dalamnya sehingga membuat pembaca bisa merasa dekat, ikut merasakan apa yang dirasakan oleh koresponden, dan sekaligus menjadi bentuk penghargaan dan belasungkawa dari sang jurnalis. #komglob05

DAFTAR PUSTAKA

McPhail, T. (2014). Global communication: Theories, stakeholders, and trends (4th ed.). West Sussex, UK : Wiley Blackwell.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun