Mohon tunggu...
Gracia Tan
Gracia Tan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk, Berkenalan dengan Visual Storytelling!

10 April 2019   09:56 Diperbarui: 10 April 2019   10:17 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara manusia memproses informasi secara visual berbeda dengan teks. Informasi yang disampaikan secara visual, entah melalui gambar maupun video akan lebih cepat diproses oleh manusia karena dapat meningkatkan emosi, membangkitkan kenangan maupun mempersuasi manusia dalam bertindak.

Ilustrasi Komunikasi Visual di Otak - wishhpad.com
Ilustrasi Komunikasi Visual di Otak - wishhpad.com

Pada sekitar tahun 1960, Profesor Albert Mehrabian mengungkapkan bahwa informasi yang didapatkan dari komunikasi manusia, 93% diantaranya adalah informasi non verbal. informasi ini didapat dari ekspresi wajah dan gesture tubuh yang dinilai dapat menguatkan kredibilitas informasi yang disampaikan secara verbal. 

Hanya 7% sisanya informasi yang berisi kata-kata aktual yang diucapkan. Karena pembawaan makna lebih banyak disampaikan melalui komunikasi non verbal, maka masalah kepercayaan dan kredibilitas dari sebuah informasi akan meningkat apabila ditampilkan dengan menggunakan gambar atau visual.

Visual Storytelling merupakan cara menyampaikan ide, informasi maupun mengungkapkan sebuah hubungan dengan menggunakan gambar, video, warna, simbol dan kata-kata secara visual. Informasi secara visual akan lebih menarik perhatian dan lebih mudah untuk dimengerti. 


Visual Storytelling tidak sama dengan desain grafis yang mementingkan konsep estetika dan bertujuan hanya untuk menghibur atau sebagai branding dari suatu produk korporat, namun visual storytelling ini digunakan untuk membentuk pemahaman dan memperjelas makna.

Obsessive Love Disorder (Tirto.id)
Obsessive Love Disorder (Tirto.id)

Salah satu media yang menggunakannya adalah Tirto.id. Beberapa beritanya menggunakan tampilan visual untuk menjelaskan secara ringkas isi dari beritanya tersebut. Apabila pembaca terlalu sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk membaca, maka pembaca dapat hanya melihat tampilan visual yang memuat ilustrasi dan teks yang berisi ringkasan dari berita yang dimuat. 

Misalnya beritanya tentang Obsessive Love Disorder yang dimuat pada 9 April 2019. Berita ini berisi penjelasan mengenai apa itu Obsessive Love Disorder, apa yang menyebabkannya, apa saja ciri-cirinya serta bagaimana cara mengatasinya. Tirto juga memuat percakapannya dengan narasumber terkait yang mengalami Obsessive Love Disorder. 

Apabila kita memiliki banyak waktu, tentunya penjelasan yang kita dapatkan akan lebih banyak terkait kasus ini, namun dengan keterbatasan waktu yang ada bahkan kita juga sudah dapat memahami informasi apa yang disampaikan melalui tampilan visualnya tersebut.

Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk melakukan visual storytelling

1. Monomyth

Dok: Monomyth
Dok: Monomyth

Teknik bercerita ini banyak ditemukan di dalam cerita rakyat, mitos maupun tulisan agama dari seluruh dunia. Struktur penceritaannya akan membawa pemirsa dalam perjalanan sang tokoh utama dan menunjukkan manfaat maupun resiko yang didapatkan dari setiap tindakannya.

2. The Mountain

The Mountain
The Mountain

Teknik ini hampir sama dengan Monomyth dimana pemirsa akan dibawa ke dalam perjalanan sang tokoh utama dimana nantinya akan terdapat ketegangan yang semakin memuncak hingga terjadi penyelesaian. Perbedaannya adalah tidak semua ceritanya harus berakhir bahagia.

3. Nested Loops

Nested Loops
Nested Loops
Teknik bercerita ini menempatkan kisah terpenting di tengah-tengah penceritaan, sementara kisah-kisah lain ditempatkan di sekitar cerita utama untuk menguraikan atau menjelaskan prinsip utama dari penceritaan tersebut. Teknik ini baik digunakan untuk menjelaskan proses bagaimana seseorang terinspirasi hingga sampai pada suatu kesimpulan.

4. In Medias Res

In Medias Res
In Medias Res
Teknik ini akan membawa pemirsa langsung ke dalam bagian menarik dari cerita dimana hal ini kemudian akan mencengkeram pemirsa untuk terus mengikuti kisah tersebut hingga akhir. Teknik ini adalah teknik yang juga digunakan oleh Tirto dalam membuat artikelnya, misalnya dalam artikelnya tentang Obsessive Love Disorder pada bagian pertama langsung menampilkan hasil percakapan dengan narasumber terkait kasus tersebut dan menggunakan penceritaan yang menarik sehingga pembaca juga akan semakin tertarik untuk mengikuti alur dari artikel tersebut.

Steller
Steller
Salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat visual storytelling ini adalah Steller. Steller merupakan aplikasi yang menyediakan fitur untuk membuat cerita atau mengabadikan momen dengan gambar, teks dan video. 

Melalui Steller, pengguna dapat bercerita dengan lebih lengkap dan panjang lebar hanya dalam satu unggahan yang menggabungkan semua konten. Steller sendiri sebenarnya telah hadir sejak tahun 2014 di San Fransisco namun baru masuk di Indonesia pada pertengahan tahun 2016 silam. 

Dilansir dari Kompas.com, Steller sendiri saat ini sudah banyak mengantongi berbagai cerita dari banyak orang di tanah air. Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Play Store atau Apple Play Store.

Bagaimana? Tertarik untuk mengabadikan momen atau menyampaikan informasi dengan visual storytelling?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun