Hai Kompasianer!
Beberapa hari terakhir, kita dikejutkan oleh berita duka dari Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo. Pada Kamis sore, 3 Oktober 2025, musala dua lantai di pesantren tersebut roboh saat para santri sedang melaksanakan salat Asar.
Bangunan itu baru saja selesai direnovasi, dan ketika ambruk, puluhan santri tertimpa reruntuhan. Beberapa di antaranya berhasil selamat, namun sebagian lain meninggal dunia.
Di antara korban, ada satu kisah yang begitu menyentuh hati --- seorang santri ditemukan meninggal dalam posisi sujud di tengah puing-puing musala. Pemandangan itu membuat banyak orang terdiam, terharu, dan merenung. Dalam duka yang begitu dalam, ada makna besar tentang ketulusan dalam ibadah dan ketidaktahuan kita akan waktu.
---
Duka yang Mengajarkan Banyak Hal
Musala itu seharusnya menjadi tempat aman untuk beribadah. Namun siapa sangka, justru di sanalah ujian datang. Tragedi ini mengingatkan kita bahwa keselamatan di tempat ibadah dan pendidikan sangat penting.
Kadang kita begitu fokus pada kegiatan rohani, tapi lupa bahwa keamanan fisik juga bagian dari tanggung jawab manusia. Iman memang menguatkan, tapi manusia tetap harus berusaha menjaga nyawa sesamanya.
---
Sujud yang Tak Pernah Usai