Mohon tunggu...
Grace Philia Myanita
Grace Philia Myanita Mohon Tunggu... Saya seorang pelajar

Saya seorang pelajar yang sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

AI Bukan Musuh, Tapi Sahabat Belajar

1 Oktober 2025   17:06 Diperbarui: 1 Oktober 2025   17:37 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Kompasianer! Perkenalkan saya Grace Philia Myanita. Seorang murid kelas 8 SMP. Kali ini saya akan menjelaskan AI itu, sebenernya musuh atau bukan sih?

Sebelumnya, kalian pernah ga sih mendengar tentang AI? AI atau Kecerdasan Buatan adalah teknologi yang memungkinkan mesin dan komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pemecahan masalah, belajar dari data, memahami bahasa, mengenali objek, membuat prediksi, dan bahkan menciptakan konten orisinal. AI bekerja dengan menganalisis data, mengidentifikasi pola, dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan, memberikan rekomendasi, serta mengotomatiskan proses. 

Terkadang orang-orang terdekat saya suka menghina Ai. Antara AI itu membuat kita curang atau apapun itu. Menurut saya Ai ga seburuk itu loh! Selagi kita gunakan untuk hal-hal yang baik. Bahkan Ai bisa menciptakan aplikasi kecerdasan loh! Contoh aplikasi Kecerdasan Buatan (AI) dalam pendidikan meliputi sistem tutor virtual yang mempersonalisasi pembelajaran untuk siswa, analisis data pembelajaran untuk mengidentifikasi area kesulitan, sistem penilaian otomatis untuk ujian dan tugas, chatbot untuk menjawab pertanyaan siswa dan calon siswa, serta alat bantu pembuatan konten seperti AI pada Canva untuk membuat materi pembelajaran yang menarik. AI juga dapat membantu menganalisis data bagi administrator untuk membuat keputusan yang lebih baik dan menyediakan platform pembelajaran global. 

Berikut adalah beberapa contoh penerapan AI dalam pendidikan:

Pembelajaran yang Dipersonalisasi (Personalized Learning):

Sistem tutor cerdas: AI dapat bertindak sebagai tutor untuk setiap siswa, menyesuaikan konten dan tingkat kesulitan materi sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Contohnya adalah platform seperti DreamBox Learning dan aplikasi Duolingo yang menawarkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi untuk bahasa. 

Analisis dan Penilaian Otomatis:

Penilaian otomatis: AI dapat digunakan untuk mengotomatiskan penilaian tugas dan ujian, memberikan umpan balik yang cepat kepada siswa dan menghemat waktu guru. 

Analisis data: AI dapat menganalisis data pembelajaran siswa untuk mengidentifikasi area di mana siswa mengalami kesulitan, memungkinkan guru untuk memberikan intervensi yang tepat. 

Dukungan Administratif dan Komunikasi:

Chatbot: AI dapat memberikan informasi kepada siswa dan calon siswa tentang program, pendaftaran, dan pertanyaan umum lainnya, sehingga meningkatkan pelayanan. 

Pembuatan Konten dan Media Pembelajaran:

AI pada aplikasi desain: Platform seperti Canva menggunakan AI untuk membantu guru membuat materi pembelajaran yang menarik, seperti menghasilkan gambar dari teks. 

Aksesibilitas dan Dukungan Khusus:

Transkripsi dan terjemahan otomatis: AI dapat membantu siswa penyandang disabilitas atau yang berbicara dalam berbagai bahasa untuk mengakses konten pendidikan dengan lebih mudah. 

Aplikasi pendukung bicara: Contohnya Parrotron membantu siswa dengan gangguan berbicara memahami dan mengulang ucapan. 

Platform Pembelajaran Global:

Global Course: AI memungkinkan siswa untuk mengikuti kursus online dari seluruh dunia dan berinteraksi dengan siswa lain dari berbagai negara. 

Jadi menurut saya, AI sebenarnya hanyalah sebuah alat; ketika kita menggunakannya dengan bijak, AI bisa menjadi teman belajar yang luar biasa, membantu kita memahami pelajaran, menemukan inspirasi, dan bahkan meringankan beban dalam proses belajar, tetapi jika kita salah menggunakannya—misalnya untuk mencontek, malas berpikir, atau menyebarkan informasi yang salah—maka AI justru bisa membawa dampak buruk bukan hanya bagi diri kita sendiri, melainkan juga bagi teman-teman dan orang-orang terdekat yang ikut merasakan akibatnya, sehingga pada akhirnya semua kembali pada bagaimana sikap dan tanggung jawab kita dalam memanfaatkan teknologi ini

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun