Mohon tunggu...
Grace Miranda Siregar
Grace Miranda Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang berusaha mencapai gelar sarjana sosial

Aku Ada untukmu tersenyum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hadiah Tahun Baru Terindah

9 Juli 2020   10:16 Diperbarui: 9 Juli 2020   14:22 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah memastikan lebih lama, postur tubuh pria itu tidaklah asing bagiku. Hingga potongan rambutnya aku ingat betul. Tetapi aku masih ragu. Ia membelakangi pintu dengan mengenakan kemeja Hitam dan membawa tas ransel dengan Bucket bunga di tangannya 

" Siapa gerangan pria itu? Jangan-jangan Ia adalah Pacar kakakku  Bang Ahmad. " Tanyaku dalam hati. 

"Kreekk.." Aku membuka pintu rumah kami. 

"Permisi nona saya ingin menjual bunga.." katanya. Ia memalingkan wajahnya dan tersenyum. 

Tanpa sepata kata aku berlari memeluknya sambil menangis bahagia. 

"Kenapa kamu gak bilang-bilang kembali dari Bogor ? Ha..!" Aku merengek sambil menangis memukul punggungnya. 

"Oh cup..cup.. Cup.. Surprise kan gak boleh diberitahu" katanya sambil menarik hidungku. 

Ternyata pria tersebut adalah Pacarku yang kembali dari Tugas negara di Bogor. Aku tak menyangka, Ia pulang tanpa memberitahuku. Padahal kemarin kami sempat berdebat, perihal katanya Ia tidak bisa pulang walau saat ini masih tahun baru. Dengan alasan Ia masih bertugas di Bogor dan akan berlibur di sana. 

Bob seorang angkatan TNI AD dengan pangkat Bintara sersan satu. Tugasnya menjaga keutuhan wilayah darat Indonesia. Sedangkan aku adalah Mahasiswa semester enam di Universitas Pattimura. 

So, kami sudah terbiasa menjalani hubungan Long Distance Relationship atau biasa disebut LDR. 

Rumahku di Teluk Ambon, dekat dengan kampusku, hanya naik Grab Sepuluh menit sudah sampai kampus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun