Menerima suguhan makanan adalah bentuk nyata menghargai dan menunjukkan kasih kepada mereka yang memberi.
 Bahkan Yesus sendiri sering digambarkan makan bersama orang banyak sebagai bentuk penerimaan dan persahabatan.
Jadi, sebagai suku Dayak kalimantan Barat dan sebagai pengikut Kristus, aku percaya kita bisa hidup seimbang: menghormati adat tanpa kehilangan iman, dan menjalani iman tanpa melukai budaya.Â
Menolak makanan secara kasar bukan hanya menyakiti hati yang memberi, tetapi bisa merusak jembatan kasih yang sedang dibangun.
Pamali dalam budaya Dayak Kalimantan Barat bukan sekadar kepercayaan, tapi sarana menjaga keharmonisan sosial. Dan kasih dalam iman Kristen adalah kunci hidup yang rukun.Â
Ketika keduanya berjalan bersama, kita bisa menjadi pribadi yang menghormati leluhur, mencintai sesama, dan tetap setia kepada Tuhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI