8. Prof Dr Sri Gambir Melati Hatta, SH, MH alias Prof Gambir yang selalu Gembira
Dosen perempuan yang awet cantik walaupun mungkin usianya sudah mendekati kepala 8 ini tidak boleh terlewat untuk diceritakan. Yang paling kukagumi dari dosen ini adalah semangatnya walau usia nya yang sudah sangat sepuh. Bersama suaminya Pak Hatta dia masih giat mengajar dan selalu datang paling pagi.
Walau sudah sepuh, Prof Gambir yang kita juluki "Prof Gambir yang Selalu Gembira" ini masih bisa menyetir dari rumahnya di Sunter sampai ke UPN Pondok Labu. Pernah suatu kali aku sudah sangat capek dan agak tidak enak badan tapi ke kampus karena ada kuis. Badan lemes banget, tapi apa yang bikin aku hilang lemes nya dan "kembali semangat". Aku melihat Prof Gambir naik tangga dengan gagahnya hingga lantai 3, padahal usianya sudah senja. Dalam hati aku berpikir, masa aku yang lebih muda "letoy" dan kalah sama nenek-nenek. Setalah melihat Prof Gambir dengan semangatnya yang tinggi, sakit pun hilang seketika. Pikiran positif lah yang membuat kita sehat. Prof Gambir yang sering sekali aku lihat beli gorengan ini sepertinya tidak pernah berpantang makan apapun dan selalu semangat dalam mengajar sehingga itulah yang membuat kondisi fisiknya tetap sehat walaupun sudah sepuh.
Terimakasih kuucapkan untuk Prof Gambir, dosen terinspiratif se UPN. Mudah-mudahan saat usia senja, semangatku juga tak akan pernah padam seperti Prof Gambir yang selalu gembira.
9.Dr. Wicipto Setiaji, SH, MH., yang "Humble"
Kalau ingat Pak Wicipto, kita akan mengingat sosok dosen yang rajin baik, tegas dan rendah hati. Satu lagi yang paling diingat dari Pak Wicip adalah sepertinya dia ngga pernah capek atau ngantuk walaupun kuliah malam dan waktu sudah mendekati jam 10 malam. Para mahasiswa sampai berpikir Pak Wicip pasti minum vitamin atau serum anti ngantuk supaya tetap tahan mengajar walau sudah malam hari.
Satu hal yang paling aku ingat dari Pak Wicip adalah kesederhanaannya. Bapak yang merupakan mantan Dirjen di Kemenkumham ini tidak ragu-ragu ikut makan siang bersama mahasiswa- mahasiswa nya di warteg Parahiyangan dekat Kampus UPN hahaha..., dan bahkan jalan kaki lagi bareng mahasiswa- mahasiswa nya. Malah Pak Wicip sendiri yang bilang, "Kalian tungguin bapak dong....Bapak ngga mau makan siang sendiri (hahaha...)". Kesederhanaan dan Kerendahan hati adalah hal yang paling aku ingat dari Pak Witjip, oleh karena itu kita mahasiswa tidak ragu-ragu untuk bertanya dan mengajak diskusi mengenai permasalahan hukum di negeri ini.
Saluuut untuk Pak Wicip. Tuhan Memberkati Bapak...Â
Itulah beberapa dosen yang menurut saya memberi kesan mendalam selama saya kuliah di Magister Hukum UPN Veteran Jakarta. Untuk semua dosen di Fakultas Hukum UPN Veteran Jakarta, dosen S1 saya di FHUI, guru-guru saya di SD, SMP,SMA dan seluruh guru dan dosen di Indonesia, saya mengucapkan Terima Kasih setulus-tulusnya. Sungkem dan Hormat saya selalu untuk PAHLAWAN TANPA TANDA JASA...yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan bagi saya dari kecil hingga saat ini...Terimakasih Guru dan Dosenku...
Kemaren waktu wisuda sampai menitikkan air mata haru karena mengingat kalian semua bapak dan ibu tersayang....
