Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips menciptakan Nilai-nilai Integritas pada Anak Didik

3 Juli 2025   17:37 Diperbarui: 3 Juli 2025   17:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi anak-anak SD, mempunyai seorang guru yang peduli, penuh kasih dan perhatian kepada mereka semua adalah kesenangan yang tak terkatakan buat mereka. Mendidik dan mengajar adalah dua hal penting yang perlu menempel dalam diri seorang pendidik. Mengajar memberikan ilmu kepada anak didik, mendidik dengan mengarahkan anak-anak mempunyai nilai-nilai karakter yang positif dan terarah sehingga menjadi anak didik yang cerdas, berintegritas dengan akhlak yang baik dan benar. Menciptakan nilai-nilai yang berintegritas dan berakhlak benar pada anak didik tidaklah mudah, dibutuhkan kerjasama antara berbagai pihak, seperti keluarga dan sekolah. Terkadang anak sudah dididik dengan disiplin di sekolah, namun di rumah diberi kelonggaran. 

Bagaimana menciptakan nilai-nilai integritas kepada anak didik.

1. Disiplin

Mulailah memberikan aturan-aturan yang jelas terhadap anak didik. Aturan tersebut wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang berada di lingkungan. Seperti jadwal untuk datang sekolah. Jika sudah diterapkan jadwal untuk datang sekolah jam 6.50 WIB setiap pagi, maka datanglah tepat waktu, diluar dari jam tersebut dinyatakan terlambat dan diberikan konsekunsi atas keterlamabatannya, seperti menyiram bunga di halaman sekolah, membersihkan lingkungan sekolah. Setiap pelanggaran tentunya ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh anak didik maupun seluruh warga sekolah. 

2. Kejujuran

Tanamkan kejujuran terhadap anak didik. Berlakulah jujur terhadap diri sendiri dan orang lain.  Berlakulah jujur terhadap anak didik, saat mengajar, saat bercanda dan saat memberikan penilaian, lakukanlah dengan jujur, dengan sendirinya anak didik akan mengetahui bahwa gurunya jujur. Menerapkan nilai-nilai kejujuran tentunya dimulai dari orang dewasa. Anak didik mudah mengikuti ketika dia melihat ketulusan, kebaikan dan kejujuran seorang dewasa. 

3. Tanggungjawab

Setiap manusia diajarkan untuk bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, karena itu sejak dini perlu orang tua mengajarkan anaknya untuk bertanggungjawab yang dimulai dari hal-hal yang sederhana dan disesuaikan dengan usianya. Anak-anak yang sudah mulai masuk Sekolah Dasar diajarkan untuk bertanggungjawab terhadap pekerjaan sekolahnya, diingatkan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, belajar dan memeriksa bukunya sendiri, jika masih perlu bantuan, mungkin bantuan seadanya saja tanpa membiarkan orangtua yang melakukan semua pekerjaan sekolah. Anak-anak harus diajarkan untuk mandiri dengan bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri mulai sejak dini. 

4. Beribadah

Nilai-nilai spritual anak-anak wajib ditanamkan sejak dini, agar kelak mereka dapat memahami berbagai macam pergumulan hidup, bukan anak yang mudah patah arah, semangat dan tanpa tujuan, namun anak-anak dengan masa depan yang cerah, tangguh dan kuat dalam menghadapi berbagai proses kehidupan. Anak yang sudah diajarkan dan ditanamkan sejak dini tentang nilai-nilai keagamaan dan terus diingatkan dan dilaksanakan hingga dewasa dapat menciptakan generasi emas bangsa yang memiliki integritas dan keteladanan. Banyak sekrang anak-anak pintar namun tidak memiliki etika dan nilai-nilai spirtual yang benar. Ha; ini mungkin karena pengaruh tekhnologi, penggunaan handphone yang bebas, sehingga anak-anak dapat dengan mudah mengakses apa yang mereka ingin lihat dan tontong melalui berbagai channel yang tersedia di aplikasi yang mereka download.

Perlu memperhatikan penggunaan smart phone oleh anak-anak sekarang ini, jangan sampai smart phone lebih diperhatikan daripada hubungan spirtual mereka dengan Sang Pencipta. Smart Phone seharusnya dapat membangun spiritualitas anak-anak melalui berbagai tontonan tentan spiritualitas di handphone mereka. Memilih menggunakan handphone saat-saat tertentu dapat mempengaruhi pertumbuhan spiritualitas anak juga. Bijak dalam menggunakan smart phone untuk kepentingan dan kebutuhan yang utama, jangan sampai smart phone menjadi yang terutama daripada kegiatan-kegiatan yang sudah diprioritaskan seperti membaca, belajar, bersosialisasi dengan teman, berdoa dan lainnya. Menggunakan smart phone harusnya menjadi smart, bukan handphonenya yang tetap smart, tetapi penggunanya juga semakin smart.

dokpri
dokpri

Keempat tips ini jika dilakukan dengan baik dapat menciptakan integritas dalam diri anak. Mulailah dari hal-hal yang sederhana, karena segala sesuatu itu dimulai dari hal-hal yang sederhana yang mampu dicapai dan dapat dilakukan. Untuk menciptakan nilai-nilai integritas pada diri ini, lakukan secara berulang-ulang agar menjadi kebiasaan, jika melakukan kesalahan, perbaiki kesalahannya dan kembali ke alur yang sudah dikerjakan dengan benar. Memang tidak mudah untuk mengerjakan sesuatu yang benar-benar efektif dan bermanfaat, namun berusahalah untuk menciptakannya. Segala sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang dan terorganisir akan menjadi kebiasaan rutin hingga tua kelak. Jadi untuk segala sesuatu yang baik, yang benar untuk menciptakan nilai-nilai integritas lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan niat yang serius. Niat yang berasal dari diri sendiri, yang dapat juga ditanamkan oleh orang tua atau orang dewasa.

dokpri
dokpri

Sebagai orang tua, perlu memperhatikan anak-anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga mereka dapat bertumbuh dengan baik. Jika kita mengharapkan anak-anak kita dengan masa depan yang baik, benar dan dapat meningkatkan strata kehidupan sosial yang bagus dan berguna bagi bangsa dan negara, maka mulailah mendidik anak kita dengan penuh integritas dan penuh perhatian. Anak-anak yang diperhatikan oleh orang tua dengan penuh kasih sayang berdampak pada masa depan mereka, tidak hanya menunjukkan kebaikan dan kebenaran kepada sesama tetapi dapat menjadi teladan juga bagi mereka yang mengenalnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun