Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Satu Dikali Lima

8 April 2021   18:34 Diperbarui: 8 April 2021   19:39 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: foto dari berbagai sumber yang diolah secara pribadi

Kita semua tahu apa itu kebaikan dan kita juga tahu bagaimana melakukan kebaikan. Tetapi apakah semua orang melakukannya? Mungkin hal ini kita tanyakan kepada diri kita masing-masing. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita dicipta sempurna dan sebagai makhluk sosial kita hidup berdampingan, tidak ada yang dapat sanggup hidup sendiri tanpa sesamanya. 

Kodrat kita dicipta sebagai manusia adalah manusia yang hidup saling membutuhkan satu dengan yang lain. Selain sebagai manusia yang dicipta  bertanggungjawab untuk hidupnya, kita juga diberikan oleh Tuhan  perasaan berempati, simpati, cinta kepada sesama. Adakah perasaan ini kita miliki? Contoh di saat teman kita berduka, dapatkah kita berempati atas duka yang mereka alami, atau sebaliknya malah mengumpat, syukurin, itu emang semua karena kelakuan eluu, atau saat teman kita terjatuh, kecopetan, dihina, difitnah, hilang segala hartanya, kita malah mengumpat syukurin, biarin emang itu upah eloo. 

Adakah kita yang mampu mengumpat? Banyak, coba kita lihat jika sebuah berita online menayangkan sebuah peristiwa baca komen-komennya, ada banyak komen yang negatif bahkan mengumpat. Ternyata hal itu tidak baik dan bukanlah kebaikan. Kebaikan tidak hanya memberi dengan uang ada rupa-rupa kebaikan. 

Pada dasarnya melakukan kebaikan itu mudah sekali, dengan memberi senyum dan sapa saja kepada orang setiap hari itu juga sudah kebaikan. Mendoakan teman-teman kita juga kebaikan. 

Dengan tidak menggosip atau menceritakan tentang keburukan orang lain itu juga sudah kebaikan, karena gosip itu sebenarnya salah satu pembunuhan karakter, padahal belum tentu yang digosipin itu adalah benar tetapi orang yang mendengarkan bisa saja orang yang tidak dapat menyaring setiap pembicaraan pada saat bergosip akhirnya percaya dengan gosip tersebut dan menyebar ke seluruh teman-teman yang digosipin, jadilah orang yang digosipin dihindari, difitnah, digunjingin bahkan tidak jarang, tidak ada lagi yang mau berteman dengan orang yang digosipin tersebut, nah benar-benar membunuh karakter bukan? Apakah itu kebaikan tentunya tidak.

Kebaikan itu sebenarnya sangat mudah dilakukan seperti yang saya sampaikan di atas, jangan kita berfikiran untuk melakukan hal-hal yang besar contoh membantu orang-orang yang terkena musibah dengan memberikan sembako padahal kita tidak mampu juga untuk membantu dengan cara seperti itu, mari kita melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang mungkin bagi orang lain kebaikan kita itu besar manfaatnya. 

Mari menjadi duta kebaikan dimana kita tinggal. Jika satu orang memberikan kebaikan kepada lima orang dan lima orang tersebut mungkin akan mengucapkan terima kasih. 

Jika kita ingin kebaikan terus berjalan seperti rantai yang tidak ada putus-putusnya, mari kita sampaikan kepada orang yang menerima kebaikan kita, untuk melakukan kebaikan kepada lima orang lagi, demikian juga seterusnya, sehingga rantai kebaikan tidak akan putus, karena kita telah menyampaikan pesan kebaikan kepada lima orang. 

Lima orang menerima kebaikan. Masing-masing lima orang yang menerima kebaikan tadi menyampaikan kepada lima orang lagi artinya ada dua puluh lima orang yang menerima kebaikan, jika yang dua puluh lima orang ini menerima kebaikan dan masing-masing yang dua puluh lima orang ini menyampaikan kepada lima orang agar melakukan kebaikan sudah ada seratus dua puluh lima orang yang menerima kebaikan dan masing-masing dari seratus dua puluh lima orang yang menerima kebaikan tadi menyampaikan kepada lima orang berbarti seratus dua puluh lima dikali lima orang sudah ada enam ratus dua puluh lima orang yang menerima kebaikan dan enamratus dua puluh lima orang tersebut masing-masing menyampaikan kepada lima orang sudah ada tiga ribu seratus dua puluh lima orang yang menerima kebaikan dan demikian seterusnya. Jika semua melakukannya, bukankah dunia ini menjadi baik?

Mari kita buat rantai kebaikan dengan dimulai dari diri kita sendiri menjadi dutanya. Tularkanlah kebaikan agar kehidupan kita di dunia yang fana ini menjadi baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun