Mohon tunggu...
Ahmad Baihaqy
Ahmad Baihaqy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Rohis: Ternyata Benar Apa yang Mereka Bilang

13 Juli 2017   19:58 Diperbarui: 23 Juli 2017   17:45 5929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai macam isu negatif tentang Rohani Islam (Rohis) memang selalu ada setiap tahunnya. Kini, Kemenag menuntut para Kepala Sekolah dan para Guru untuk peka dan mengawasi kegiatan Rohis di Sekolahnya. Dalam klarifikasinya, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin berkata "Oleh karenanya, saya berharap, ini menjadi kesepakatan kita bersama, para kepala sekolah, guru-guru harus memberikan perhatian yang lebih besar agar para siswa siswi kita tidak mendapat ceramah yang justru bertentangan dengan ajaran agama itu," (7/7)

Menanggapi hal ini, orang yang belum mengenal Rohis dan terkesan pragmatis akan berita tersebut banyak yang mengatakan "Iya Rohis emang sarangnya radikalisme", "Orang-orang di Rohis itu eksklusif, mungkin ada yang mereka sembunyiin"

Tetapi klarifikasi banyak bermunculan dari Rohis itu sendiri, alumninya, ataupun pihak yang percaya bahwa Rohis tidak seperti demikian.

Dan ternyata benar apa yang mereka (Rohis) katakan! bahwa Rohis bukanlah sarang radikalisme dan Rohis bukanlah isi orang-orang yang terkesan eksklusif, atau semacamnya.

Penulis adalah orang yang memiliki segi empiris dari dampak positif kegiatan Rohis di tingkat Madrasah Aliyah (MA) waktu itu. Penulis yang dulunya hanya berfikiran sempit, apatis, main game, cinta terhadap lawan jenis, dan jauh dari orang shalih merasa adanya perubahan setelah bergabung dengan Rohis di Madrasah.

Sewaktu penulis menjabat sebagai Ketua Umum Rohis, penulis sangat senang karena anak Rohis dapat cair dan membaur dengan civitas academicadi Madrasah waktu itu dan membuat kesan Rohis juga funserta keberadaannya bisa memberikan dampak positif. 

Salah satu bagian terasyik di Rohis adalah ketika kita Mentoring, disana kita akan sama-sama belajar dan berbagi ilmu, pengalaman, serta wawasan yang kita punya dan tidak ada sama sekali doktrin radikalisme dan terorisme selama saya mengikuti Mentoring. Justru dari Mentoring saya bisa membentengi diri saya dari kegiatan negatif yang ada. Karena rasanya malu saya jika berbuat hal negatif disaat saya berada di lingkungan yang In Syaa Allah adalah orang shalih.

Kegiatan Rohis tidak hanya mengaji saja. Sekali waktu kami pernah melakukan Rihlah (Tamasya) ke beberapa tempat seperti Kebun Raya Bogor dan beberapa tempat semacamnya untuk bertafakkur alam.

Tidak hanya itu, Rohis pun dipercaya oleh para Guru dalam beberapa kegiatan keagamaan yang ada sehingga membuat kita lebih kenal terhadap orang yang berjasa dalam hidup kita. Dari situ penulis merasa keberkahan yang lebih saat bisa membantu guru-guru saya di Madrasah.

Dan tentunya masih banyak lagi berbagai macam kegiatan asik dan bermanfaat di Rohis yang tidak bisa saya sebutkan disini.

Maka dari itu, pertama penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah Swt. Karena atas firmannya berhasil meyakinkan saya, pembaca, ataupun kita semua bahwa kita adalah umat terbaik, generasi terbaik yang dilahirkan saat ini. "Kuntum khoiro ummatin ukhrijat linnaas" (3:110)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun