Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bantuan Kecil yang Membuat Keluarga Ini Senang

15 Januari 2016   05:38 Diperbarui: 15 Januari 2016   12:21 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selang 10 menit, ban sudah jadi. Posisi mobil kembali normal seperti sebelumnya. Mas Filipina ini menaikkan badannya ke atas ban tadi, menguji kekuatan ban. Saya meyakinkannya bahwa itu sudah cukup. Dia menganggukkan kepala pertanda setuju meski tampak kurang yakin.

Lalu kami masuk ke mobil dan menuju gerbang utama rumah kami. Dalam mobil, dia tanya asal saya. Setelah dia tahu, saya dari Indonesia, dia langsung tanya, apakah saya bisa bicara dalam bahasa Inggris. Saya menjawabnya, bisa tetapi little by little. Dia langsung mengucapkan TERIMA KASIH pada saya dalam bahasa Inggris sambil menyiapkan pertanyaan kedua.

Dia rupanya mau tahu, sejak kapan saya di Italia. Saya menjawabnya, lalu mengajukan pertanyaan padanya, and you? Rupanya dia sudah lebih dari 20 tahun. Wah sudah lama sekali. Dua anak mereka yang kini sedang kuliah di Italia, rupanya lahir di sini. Ini berarti sudah lama sekali mereka tinggal di Italia.

Meski sudah lama, Mas ini tidak fasih berbahasa Italia. Pantasan awalnya dia menjelaskan pada saya dalam bahasa Tagalog. Saya tahu itu bahasa Tagalog tetapi saya tidak paham artinya. Rupanya dia juga bekerja dengan teman-teman yang berbahasa Inggris. Jadilah dia hanya menggunakan dua bahasa ini sebagai bahasa hariannya.

Pelan-pelan, dalam tempo 5 menit, kami hampir tiba di gerbang utama, di mana istrinya sedang menunggu kami. Sebelum sampai di sana, dia mengajukan pertanyaan terakhir tentang bom di Jakarta. Wah rupanya berita bom Jakarta sudah menyebar ke penjuru dunia. Saya menjawabnya sesuai informasi yang saya dapat tentang bom itu lalu kami berpamitan. Dia dan istrinya kembali ke rumah mereka dan saya kembali ke ruang baca.

Sederhana dan efisien. Dalam tempo kurang dari 20 menit, kami membuat suatu kegiatan bermanfaat. Bukan saja sebuah kegiatan bermanfaat tetapi sebuah bantuan. Bantuan yang membuat istrinya keluar dari kegelapan hatinya. Saya membaca wajah istrinya setelah kami pulang mengisi angin ban mobil mereka. Dia senang dan tampak lagi senyum manisnya.


Rupanya membawa terang untuk mereka yang gelap itu sederhana. Asal ada kemauan untuk menjalaninya. Pasangan ini tadi amat membutuhkan bantuan seseorang. Kebetulan saya yang lewat di sekitar mereka, jadilah saya yang menjadi tumpuan harapan mereka. Rupanya bantuan kecil saya ini amat berharga bagi mereka. Saya seperti mengulang doa Santo Fransiskus tadi juga gema frase dari Matius, penulis kisah hidup Yesus.

Selamat jalan ya sahabatku. Selamat malam juga untuk keluarga kalian yang sedang menunggu kehadiran kalian di rumah.

 

PRM, 14/1/2016

Gordi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun