Tiba-tiba saya teringat Gibran dalam karyanya The Prophet ( Sang Nabi ) Gibran pun bingung dalam hal apa itu waktu?
ada satu bab yg menceritakan ada seorang Ahli Astronomi tanya "Guru Bagaimanakah perihal waktu? di jawab oleh Sang Guru ( Al-Mustopa ) yang menjadi Tokoh Sang Nabi, Engkau ingin mengukur Sang waktu yang tiada ukur dan tampa ukuran dan bukankah Sang waktu itu sebagaimana Hakekat Cinta Tiada mengenal Batas ukuran serta tak dapat dibagi".
Woah itu satu kalimat itu yang panjang ya ternyata,waktu itu seperti cinta tidak ada batas,tidak ada pula ukurannya, awal itu tidak bisa di ukur paling awal itu tidak ada ukurannya sulit mengukurnya, begitupun akhir dan paling akhir, tidak dapat dibagi-bagi.
Sebagai contoh waktu itu kan seperti halnya manusia jalan saja,maunya sih dibagi-bagi tapi ya tidak bisa dibagi-bagi pengen nya kan jangan berjalan cepat, begitupun seperti halnya Cinta, cinta itu tidak ada batasnya dan tak bisa dibagi-bagi.
"Tapi bila ada keharusan dalam pikiran untuk membagi Sang Waktu ke dalam ukuran musim semi dan musim dingin ukuran musim demi musim maka biarkanlah tiap musim merangkum musim lainnya".
"Jadi jika harus dibagi-bagi termasuk cinta lampauilah jumlahnya buanglah kuantitas nya jadikan satu serta biarkanlah masa kiniÂ
memeluk masa lampau dengan kenangan"
Begitulah perumpamaan Waktu bagi Khalil Gibran seperti halnya cinta.
Ada sosiolog Islam Ahli Sejarah Islam Malek Bennabi begini kata beliau tentang WaktuÂ
"Waktu adalah sungai yang mengalir keseluruh penjuru sejak Dahulu kala,melintas Pulau,Kota dan Desa, membangkitkan Semangat atau Meninabobokan manusia. Ia diam seribu bahasa sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya.Walaupun segala sesuatu --selain Tuhan-- tidak akan mampu melepaskan diri darinya". (Malek Bennabi).
Jadi waktu bagi Malek Bennabi bisa meliputi segala sesuatu bisa jadi sumber semangat dapat pula menjadi sumber Terlena, misal kamu yang santai-santai menikmati waktu tiba-tiba kaget waduh sudah waktunya ujian,waduh sudah waktunya bayar lagi,waduh sudah waktunya umurku sudah tua,waduh sudah semester akhir, nah itu contoh waktu yang jadi sumber meninabobokan mu.