Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Nenek (3)

8 April 2018   19:32 Diperbarui: 8 April 2018   19:34 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubuk bambu separuh dinding semen kuyup, diguyur badai hujan

nenekku, ia duduk memangku keriput dagunya

Pepohonan , semak dan tiang jemuran basah

Pagi, kabut membangunkan lelap kumbang kumbang dibawah dedaunan

Lumut mengecambah,

Sesekali ia membuka jendela, lalu menutupnya lagi

Di pantai,

Barisan perahu nelayan kita masih lengkap,

Gerimis hujan dilautan di gulung gelombang pasang

Tak ada pekikan camar, dan nyanyian prenjak di dahan waru,

Tentu hari ini tak ada ikan yang akan ia asap...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun