(1)
Â
Sajakmu sedih amat. Kenapa sih. Padahal aku ada di belakangmu loh. Kalau kangen naik ke atas genteng sembari minum jus buah. Berteriaklah tapi agak berbisik "Kekasih aku kangen karena kamu serupa kura-kura."
Blink! Aku bakal nongol naik perahu rembulan siang bolong dari celah awan-awan. Mengecupmu dengan semangkuk kolak kolang-kaling, memelukmu, lalu aku kembali jadi siluman Kera. Mau (?)
Sini, mendekatlah. Sekian lama aku kehilangan wangi pandan tubuhmu. Nah, duduk manis di sampingku. Tengadahkan wajah cantikmu, sembari ngomong di hatimu. Sesuka kau mau. Oke kah (?)
Lantas kau gigit mangkuk kolang kaling. "Krack !" Dengan darah di bibirmu kau tulis di keningku 'Lelaki Cintaku' lantas aku mati, mewujud lelaki impianmu. Oke kah (?)
**
(2)
(Saling bertelepon)
Hi! Beautiful. Ini aku ...
Ini juga aku. Kamu di mana kah (?)
(Selanjutnya)
Aku, di punggungmu sejak tadi kekasih ...