Mohon tunggu...
Agus Siswanto
Agus Siswanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mencoba mengasah otak lewat coretan kecil || tinggal di Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah ||

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkapar

17 Februari 2014   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:44 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Indah terasa bagai kicau burung pagi
Terlaksa getir menyambut asa
Bagai dua sisi tersembul hasrat
Kelam berbuah ironi malam

Gundah menyembul saat siang menjelma
Gulana mengikuti impian jiwa
Bernyanyi tepi garis tangan
Diluar kuasa menjalaninya

Dikala bahagia hanya impian asa
Ternoda jalan pilihan terambil
Mengulang sebatas pandang
Terduduk diam merenung pilu

Terjajah nafsu liar terpasang
Diluar nurani berkata tidak
Melangkah bagai terpasung dendam
Terpilih asal mengungkap derita

Lemas hilang luar kendali
Tertunduk lesu tekanan meronta
Hanya nafas menderu tersesak
Meratap berucap sendu sepi

Comal,17 Februari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun