Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pelajaran dari Kecelakaan Rombongan Study Tour dan Upaya Pencegahannya

16 Mei 2024   19:44 Diperbarui: 16 Mei 2024   19:50 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dokumentasi Pribadi)

Kecelakaan yang melibatkan rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, pada 11 Mei 2024, telah menambah daftar panjang insiden tragis yang menimpa pelajar dan guru selama kegiatan study tour. Tragedi ini bukanlah insiden tunggal dalam setahun terakhir, beberapa kecelakaan serupa telah terjadi, menimbulkan keprihatinan yang mendalam mengenai keselamatan transportasi pelajar. Kejadian ini memaksa kita untuk mengkaji secara serius penyebab di balik rentetan kecelakaan ini dan mencari solusi konkret untuk mencegahnya di masa mendatang.

Ketika menelusuri sejumlah kecelakaan yang terjadi dalam setahun terakhir, kelayakan bus sering disebut sebagai penyebab utama. Bus yang digunakan dalam kegiatan study tour kerap kali tidak memenuhi standar keselamatan yang memadai. Beberapa bus telah dimodifikasi secara sembarangan oleh operator yang tidak bertanggung jawab, meningkatkan risiko kecelakaan yang fatal.

Kelayakan Bus

Kelayakan bus menjadi isu utama dalam setiap kecelakaan yang terjadi. Banyak bus yang digunakan ternyata tidak dalam kondisi prima, dengan komponen yang aus atau bahkan rusak. Modifikasi yang tidak sesuai standar keselamatan juga sering dilakukan oleh operator bus untuk meningkatkan kapasitas penumpang atau mengurangi biaya operasional, yang malah mengurangi faktor keselamatan.
   
Pengawasan dan Regulasi

Lemahnya pengawasan dan regulasi terhadap operator bus pariwisata menjadi faktor lain yang berkontribusi. Regulasi yang ada sering kali tidak diimplementasikan dengan baik, dan pengawasan terhadap kelayakan bus dan kemampuan sopir masih kurang. Hal ini memungkinkan operator nakal tetap beroperasi tanpa memenuhi standar keselamatan yang diperlukan.


Kesiapan Sekolah

Banyak sekolah yang mungkin kurang memiliki pemahaman atau sumber daya untuk memilih operator bus yang kredibel. Terkadang, keputusan diambil berdasarkan biaya termurah tanpa mempertimbangkan faktor keselamatan, yang tentunya sangat berisiko.

Langkah-langkah Pencegahan

Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan operator bus itu sendiri.

Evaluasi dan Pengetatan Regulasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun