Indonesia merupakan bangsa yang kaya raya. Bukan hanya hasil bumi saja, tetapi juga kaya akan seni dan budaya. Berbagai macam suku yang ada di Indonesia telah menciptakan keaneka ragaman budaya yang  tetap tumbuh dan berkembang seiring perkembangan jaman. Salah satunya berupa wayang. Wayang yang  merupakan sebuah pertunjukan teater boneka atau melibatkan penari manusia adalah satu seni dan budaya Indonesia yang oleh PBB  diakui sebagai karya Masterpiece warisan dunia. Wayang  tumbuh dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Untuk bisa mengenal keaneka ragaman wayang, datanglah ke Museum Wayang di Kota Tua Jakarta.
[caption id="attachment_211930" align="aligncenter" width="448" caption="Museum Wayang (dok. pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_211932" align="aligncenter" width="336" caption="Penuh pengunjung di hari libur (dok. pribadi)"]
Dengan tiket masuk yang cukup murah (Rp. 2.000,- per orang), kita bisa melihat dari dekat berbagai macam jenis wayang. Museum yang selalu ramai pengunjung setiap hari libur ini memiliki ribuan koleksi wayang, mulai dari jenis wayang kulit, wayang golek, wayang klithik, dan wayang mainan.  Di museum inilah kita akan tahu betapa kayanya budaya kita. Untuk jenis wayang kulit saja, ternyata sangat beragam mulai dari wayang kulit Bali, Sasak, Banjar, Betawi, Cirebon, Sumatra dan masih banyak lagi. Baru tahu ternyata wayang kulit bukan hana ada di Jawa Tengah saja. Pun demikian dengan wayang golek. Ternyata ada wayang golek  Bandung, Bogor, Cirebon, Gundala-gundala, sigale-gale dan lain-lain. Wayang klitik juga begitu, ada dari Kediri, Sasak  dll. Wayang mainan juga ada wayang suket (rumput) dan wayang janur. Selain itu museum ini juga terdapat koleksi wayang gedog, dan wayang beber, dimana masing-masing jenis wayang memiliki ciri sesuai asal daerahnya.
[caption id="attachment_211934" align="aligncenter" width="448" caption="Koleksi museum wayang (dok. pribadi)"]
Selain wayang, museum ini juga menyimpang perlengkapan untuk pementasan wayang seperti seperangkat gamelan, dan blencong (lampu penerangan pada pertunjukan wayang kulit). Bukan itu saja, berbagai jenis topeng dari Cirebon, Surakarta, Malang, Bali dan Jogja juga ada di museum ini. Semuanya memiliki ciri khas dan keunikan sendiri-sendiri.
[caption id="attachment_211938" align="aligncenter" width="448" caption="Seperangkat Gamelan (dok. pribadi)"]
Bukan hanya koleksi wayang dari berbagai daerah di Indonesia saja yang ada di dalam museum wayang. Wayang-wayang dari berbagai negara seperti Cina. India, Thailand, Suriname dan masih banyak lagi. Selain wayang dan topeng, museum wayang juga memiliki koleksi boneka si Unyil, Ondel-ondel, dan berbagai boneka dari berbagai negara seperti India, Perancis, Inggris dan masih banyak lagi.
[caption id="attachment_211941" align="aligncenter" width="448" caption="Wayang dari mana ya? (dok. pribadi)"]
Satu lagi yang paling menarik tatkala kita mengunjungi museum wayang, yakni pihak museum akan mengadakan pertunjukan langsung setiap 2 pekan. Pertunjukan yang memakan waktu lebih kurang 2 jam ini akan menampilkan pertunjukan wayang golek, ataupun wayang kulit. Seperti saat saya berkunjung ke sana kala itu misalnya. Hanya dengan tiket masuk Rp. 2.000,- saya bisa mengenal begitu banyak keaneka ragaman wayang baik dari Indonesia maupun negara lain serta bisa menyaksikan langsung pagelaran wayang golek. Tak ayal jika banyak wisman yang berkunjung ke museum ini hanya sekedar untuk menyaksikan pertunjukan wayang secara lansung.
[caption id="attachment_211949" align="aligncenter" width="448" caption="Pertunjukan wayang golek live (dok. pribadi)"]
Begitu pementasan usai, kita juga bisa bersalaman langsung dengan ki dalangnya, atau sekedar berfoto bersama. Tentu saja moment langka ini tak bisa dilewatkan begitu saja khususnya oleh para turis-turis manca negara. Mereka segera menghambur kedepan guna berfoto bersama sang dalang seraya bertanya ini itu kepada gauide yang mendampinginya.
[caption id="attachment_211951" align="aligncenter" width="336" caption="Ki Dalang seusai pementasan (dok. pribadi)"]
Jika warga negara asing saja nampak begitu antusias, kita sebagai warga negara Indonesia seharusnya bisa lebih mengenali, mencintai, dan melestarikan kesenian tradisional kita agar tetap lestari dan bisa kita wariskan ke anak cucu kita. Mumpung libur akhir tahun segera tiba, agendakan untuk mengunjungi museum wayang, sembari memperkenalkan budaya kita kepada buah hati kita.
Untuk melihat berbagai obyek wisata di Indonesia bisa dilihat di http://www.indonesia.travel/