Mohon tunggu...
Agoeng Widodo
Agoeng Widodo Mohon Tunggu...

Seseorang yang sedang belajar, dan sangat memimpikan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Nyi Roro Kidul

28 Februari 2012   06:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:48 18351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyi Roro Kidul? Bagi sebagian masyarakat Jawa, nama tersebut pasti tidak asing lagi. Ya, tokoh yang sangat melegenda ini dipercaya sebagai Ratu lelembut di segoro kidul (pantai selatan).  Sebagai seorang Ratu, tentunya juga mempunyai keraton dan bala tentara yang terkenal dengan nama sapu jagat. Nyi Roro Kidul juga diyakini sebagai istri bagi raja-raja Mataram. Konon penyuka warna ijo pupus ini juga memiliki paras yang ayu rupawan. Lantas siapakah sebenarnya Nyi Roro Kidul itu? [caption id="attachment_163775" align="aligncenter" width="320" caption="Nyi Roro Kidul (Ilustrasi dari google)"][/caption] Ada beberapa versi mengenai jati diri Nyi Roro Kidul, namun menurut versi Bapak saya (saat saya kecil, sebelum tidur Bapak selalu mendonggeng buat kami) Nyi Roro Kidul adalah seorang putri dari kayangan yang bernama Nawang Wulan. Lantas bagaimana bisa Nawang Wulan menjadi penguasa pantai selatan? Berikut kisahnya : Di sebuah desa, hiduplah seorang pemuda lola (yatim piatu). Pemuda tersebut bernama Joko Tarub. Meskipun hanya pemuda desa, namun Joko Tarub memiliki perawakan yang gagah dan wajah yang tampan. Sehari-hari Joko Tarub pergi berburu di hutan yang tak jauh dari kampungnya. Suatu hari, saat ia berburu, ia kecapekan dan beristirahat di bawah pohon tak jauh dari sebuah telaga. Semilir angin yang sepoi-sepoi membuat Joko Tarub tertidur. Namun alangkah terkejutnya Joko Tarub saat ia terbangun. Sepertinya ada suara-suara perempuan tak jauh dari tempatnya berada. Joko Tarub mengendap-endap sembari mencari dari mana suara-suara tersebut. Dan ternyata di danau tadi nampaklah 7 orang gadis cantik yang sedang mandi sambil bermain-main air. [caption id="attachment_163777" align="aligncenter" width="400" caption="7 Gadis cantik di telaga (Ilustrasi gambar dari google)"]

13304076791345165656
13304076791345165656
[/caption] Joko Tarub hanya mengucek-ucek matanya untuk meyakinkan diri, apakah ia sedang bermimpi atau tidak. Namun tak lama kemudian ketujuh gadis cantik tadi segera mengakhiri mandi mereka dan segera terbang ke kayangan. Joko Tarub sangat takjub dan hanya melongo menyaksikan semua kejadian tersebut. Hingga keesokan harinya, Joko Tarub bersembunyi di balik smak-semak di sekitar telaga untuk mengintip para dewi mandi. Dan begitu turun dari kayangan, diperhatikannya satu-satu para dewi yang mandi tadi. Joko Tarub sangat terpesona dengan salah seorang dewi yang berselendang hijau. Perlahan Joko Tarub mengendap dan mengambil selendang hijau yang tergeletak ditepi telaga. "Ayo dinda, hari sudah sore. Kita harus segera kembali ke kayangan!" kata salah satu dari mereka. Bergegas mereka memakai pakaian dan selendang mereka, namun ada salah seorang dewi yang kebingungan mencari selendangnya. Semua berusaha mencari keberadaan selendang tadi, namun tak jua bisa ditemukan. "Nawang Wulan, hari sudah kian senja. Kami harus segera kembali ke kayangan meskipun tanpa dirimu. Mungkin ini garis nasibmu harus tinggal di Mayapada ini" ujar salah satu dari mereka. Bergegas keenam bidadari tadi terbang meninggalkan Nawang Wulan yang menangis tersedu. Disaat itulah Joko Tarub muncul menolong Nawang Wulan, dan membawanya ke rumah untuk kemudian disunting menjadi istrinya. Keduanya hidup bahagia sebagai suami istri. Terlebih setelah Nawang Wulan melahirkan bayi perempuan yang cantik jelita. Bayi tersebut diberinama Nawangsih. "Kakang, aku mau ke sungai. Tungguin apinya karena aku sedang menanak nasi!" kata Nawang Wulan. "O..ya, jangan sekali-kali kakang membuka tutup kukusannya ya!" pesan Nawang Wulan sebelum beranjak ke sungai. Sebagai suami yang sangat menyayangi istrinya, dengan senag hati Joko Tarub membantu menjaga api sebagaimana pesan istrinya. Namun dia penasaran, kenapa tutup kukusan itu tidak boleh dibuka? Untuk mengobati rasa penasarannya, diam-diam Joko Tarub membuka tutup kukusan dan melihat ada setangkai padi di dalam kukusan. "Kakang Joko Tarub, kenapa kakang membuka tutup kukusan ini?" kata Nawang Wulan marah. "Mulai hari ini, kakang harus menyiapkan lumpang dan alu untuk menumbuk padi!" Dan mulai hari itu juga setiap hendak memasak nasi Nawang Wulan terlebih dahulu harus menumbuk padi agar menjadi beras, untuk selanjutnya dimasak. Semakin hari, tumpukan padi di lumbung padi mereka semakin menipis dan menipis. Hingga suatu hari. [caption id="attachment_163787" align="aligncenter" width="447" caption="Tumpukan padi (Ilustrasi dari google)"]
1330411232183169233
1330411232183169233
[/caption] "Jagat dewa bathara, inikan selendang bidadariku" pekik Nawang Wulan saat mengambil padi di lumbung. Ternyata yang menyembunyikan selendang bidadarinya tak lain dan tak bukan Joko Tarub suaminya.  Secepat kilat Nawang Wulan memakai selendangnya dan berkata : "Kakang, aku harus segera kembali ke kayangan, jaga Nawangsih anak kita!" pesannya sebelum terbang ke kayangan. Namun sesampai di kayangan, Nawang Wulan ditolak oleh seluruh penghuni kayangan, karena sebagai bidadari, Nawang Wulan sudah bercampur dengan manusia. "Wahai Nawang Wulan anakku, engkau memang seorang bidadari. Tapi karena telah bercampur dengan manusia di mayapada, maka kami tidak bisa menerimamu kembali di kayangan" kata penguasa kayangan. "Tapi engkau juga tidak pantas tinggal di mayapada dan bersatu dengan manusia. Maka mulai sekarang aku tugaskan engkau di segoro kidul untuk menjadi penguasa di sana" lanjutnya. Sejak saat itulah dewi Nawang Wulan menjadi penguasa segoro kidul dan terkenal dengan Nyi Roro Kidul. Tak salah jika banyak yang bilang Nyi Roro Kidul itu berparis cantik rupawan, karena sejatinya adalah seorang bidadari dari kayangan. Namanya dongeng, yang dalam bahasa Jawa bisa diakronimkan sebagai dipaidho kengeng ( tidak dipercaya juga bisa).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun