Mohon tunggu...
Adhi Glory
Adhi Glory Mohon Tunggu... -

Saya seorang maniak "One Piece", penyuka "Purple Cow", saat ini berdomisili di Palembang. Silakan hubungi saya di glory2go@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Temanku Lana (08)

2 Juni 2011   06:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:57 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Karena Lana adalah temanku,” jawabku yakin.

“Teman?”

Robin seperti tersedak mendengarnya. Ah, ia tahu betul apa arti kata itu menurut versinya. Semua teman-teman yang dimilikinya dulu kini perlahan menjauh dan meningalkannya setelah keluarganya bangkrut dan jatuh miskin. Hanya BMW tua milik Ayahnya itu saja yang ngotot dipertahankannya untuk menjaga gengsinya, karena Robin benci naik angkutan umum dan ia tidak bergaul dengan orang-orang miskin. Aku pernah membaca di surat kabar perihal kebangkrutan perusahaan keluarga mereka beberapa waktu lalu. Setelah itu Ayahnya yang malang terkena stroke. Ibunya tak bisa berbuat apa-apa dan menjadi pemurung. Seorang diri Robin berusaha menghidupi kedua orangtua dan adik-adiknya sekarang.

“Lalu kamu sendiri, sebenarnya apa yang kamu lakukan dengan Lana?” tanyaku ingin tahu.

“Hmm! Saya rasa saya hanya meminta sedikit bagian dari apa yang saya ketahui tentang bisnis sampingan Lana yang dilakukannya sejak kami pacaran waktu kuliah dulu.”

“Maksudmu kamu memeras Lana?”


“Tadinya saya meminta Lana untuk merubah kontrak tigapuluh persen atas klaim asuransimu menjadi empatpuluh persen. Saya pikir kamu pasti gak akan keberatan melakukannya demi Lana. Tapi Lana gak mau melakukan hal itu dan kami bertengkar. Saya butuh uang untuk membayar beberapa hal—tagihan-tagihan, kontrakan, dan juga perawatan Ayahku…”
[bersambung...]

Temanku Lana (01)
Temanku Lana (02)
Temanku Lana (03)
Temanku Lana (04)
Temanku Lana (05)
Temanku Lana (06)
Temanku Lana (07)
Temanku Lana (09 - Selesai)

>>Baca dan berlangganan karya saya lainnya disini.
>>Kunjungi juga blog saya di http://sihirkata.blogspot.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun