Mohon tunggu...
S Gloria
S Gloria Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Professional dan Blogger

Be thankful for what you have. You have no idea how many people would love to have what you've got.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mantan Makin Dipaksakan Makin Menghilang, Lepaskan Saja

12 Februari 2020   12:23 Diperbarui: 12 Februari 2020   15:58 3894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan, Lepaskanlah, Let them go!/ilustrasi doc: mogimogy.com

Eh, ternyata justru pertanyaan pembuka dari dia sebenarnya cuma basa-basi lho. Karena habis itu dia lanjut sambil bilang,..."kalau milky coffee itu namanya kopi latte, kalau kamu namanya siapa?". Deg!, langsung tiba-tiba ada serangan mendadak di jantung. Kalau yang tadinya saya pasang muka judes dan cuek, tiba-tiba melemah dan mulai tersenyum sambil jawab..."oh, panggil saja saya Ria."

Dari situ cerita berlanjut, dari saling kasih nomor ponsel, sampai ke pertemuan-pertemuan berikutnya. Nggak cuma sampai di situ, bahkan dia sudah juga saya perkenalkan dengan orangtua, kakak dan adik. Kan katanya tak kenal maka tak sayang. Makanya, biar tambah sayang ya saya kenalin ke semua anggota keluarga.

Mungkin karena seringnya berkomunikasi dan sesekali bercerita maupun sharing walaupun itu hanya melalui chatting.

Tapi semua yang kita bicarakan terasa santai, nyaman, enak dan pastinya nyambung. Dia selalu punya cara untuk kita berdua tetap berkomunikasi.

Nongkrong, jalan bareng, cara kita semakin dekat./ilustrasi doc: asianet.id
Nongkrong, jalan bareng, cara kita semakin dekat./ilustrasi doc: asianet.id
Sampai waktu terasa begitu cepat berlalu. Tak ada pembahasan atau topik pembicaraan yang membosankan kalau sama dia. Semua bahan bisa kami buat untuk diskusi, dari makanan, pakaian, sosial, sampai masalah perang dunia juga bisa jadi topik bahasan. Meskipun sesekali dijadikan bercandaan. Tak ada waktu yang terbuang percuma. Itu yang buat saya mulai menyukainya hingga jatuh cinta padanya.

Selain komunikasi yang selalu ada setiap hari. Sama seperti halnya orang-orang yang jatuh cinta, kita juga pergi nonton, makan bareng sambil nongkrong sesekali terutama di tempat kita pertama ketemu.

Dia suka mengunjungi jika ada pameran budaya, saya sering juga diajak menemani. Senengnya yang saya rasakan saat itu apalagi selalu bersama dengan orang yang saya sayangi.

Tapi toh tidak ada yang tahu jodoh seseorang sampai di mana. Meskipun hubungan sudah terjaga dengan baik. Kalau dulu saya pikir ketika saya jatuh hati kepada seseorang, itu akan jadi yang pertama dan terakhir kalinya. Tapi ternyata saya salah.

Hari berganti hari waktu berlalu begitu cepat banyak perubahan yang sangat tak terduga. Hatinya mudah berubah. Kadang lembut, kadang sayang, kadang manis, kadang romantis tapi kadang dia mulai sangat cuek. 

Komunikasi dengan sayapun mulai berkurang, pertemuanpun sudah tidak sering lagi. Tapi saat itu saya berharap ini hanya masa-masa 'kejenuhan' sementara dan seiring berjalannya waktu serta rasa yang ada di antara kita berdua, pasti terlewati.

Tak lagi sering bersama, semua tak lagi sama./ilustrasi doc: asianet.id
Tak lagi sering bersama, semua tak lagi sama./ilustrasi doc: asianet.id
Apa sih yang bikin cinta seseorang itu luntur dan memudar? Jawabannya ya relatif. Sepertinya tidak melulu karena orang ketiga. Sama halnya seperti yang saya alami. Banyak persamaan dan kecocokan, yah itu tak menjamin juga hubungan bakal langgeng.

Lalu apa? Ambisi dan cita-cita. Kelihatannya sih klise, tapi kenyataannya memang begitu.

Dia seorang Arkeolog, senang mendatangi banyak wilayah dan negara untuk penelitiannya. Berpetualang adalah bagian dari dunianya. Yang pada saat saya menjalin hubungan, sepertinya pada awal-awal ya memang tak masalah buat saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun