Fenomena hari Ini
Berbagai media menginformasikan berbagai permaslahan yang saat ini terjadi dari berbagai sudut pandang. Dari ekonomi, migas, intelektual, dan politik semuanya musibah. Munculnya aliran sesat juga musibah bagi umat Islam saat ini.
Penyebab semua ini sudah Allah isyaratkan dalam surah Al-Kahfi dai tengah-tengah ayat antara dua kisah sebelum dan dua kisah sesudah. “Patutlah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku sedang mereka adalah musuhmu?” (Al-Kahfi :50).
Ikhwafillah sekalian disnilah kita menyadari bahwa permaslahan yang terjadi bermuara dari iblislah musuh kita yang nyata.
Solusi
- Memperkokoh keimanan pada Allah semata dengan intensif mempelajari asholah agama ini dan menyempurnakan ibadah cara yang sahih.
- Memperluas wawasan dengan mengintensifkan tradisi berguru pada guru terbaik yang masih hidup dimsekitar kita
- Membangun kemandirian (ekonomi) diri dan umat yang berbasis pada keimanan dan jauh dari sistem ribawi.
- Menyemai pribadi dengan melatih diri menjadi pemimpin yang mukhlis dan kompeten di bidangnya.
Fenimena Pergantian Generasi
Surah Al-Fatih memaparkan 12 bentuk kemenangan dan kedua belas tersebut hanya akan di serahkan kepada mereka yang memiliki kriteria: pengikut Muhammad, keras kepada kekafiran, berkasih sayang sesama orang beriman, terlihat rukuk dan sujud, mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, terdapat tanda pada wajahnya bekas sujud, terlibat dalam gerakan dakwah kolektif yang dakwahnya mudah berkembang biak hingga musuh-musuhnya jengkel pada kebaikan dan perkembangan pesat dakwah tersebut.
- Menyiapkan Momentum Gerakan
(Al-Ashr : 1-3)
Momentum yang saat ini diraih oleh pemuda adalah dengan mengambil kepemimpinan, jadi momentum kepemmpinan inilah yang harus di siapkan oleh umat islam. Semua umat islam harus sudah memulai memantaskan diri sebagai pemimpin berawal dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, masyarakat organisasi dan kepemudaan, parpol, bahkan negara dan seluruh jaringan internasionalnya. Sabda rosulullah, setiap kalian adalah pemimpin
2. Yang Allah Sukai dari Pemuda
(QS. AL-Fushilat : 33)
Menjadi ADK merupakan perbuatan yang di cintai Allah, Pemuda Islam adalah pemuda yang di cintai oleh Allah. Pemuda peranannya sangatlah strategis karena sebagai agent of cheng. Dalam surah Ar-Rum di kisahkan bahwa pemuda adalah tahapan kuat di antara dua tahapan lemah, lemah karena masih anak-anak, dan lemah karena tua renta (QS. Ar-Rum : 54). Dalam sebuah hadits di sebutkan pula jaga mudamu sebelum masa tuamu. Itulah peranan penting seorang pemuda. (QS. Al-Kahfi : 13).
- Meningkatkan rasa tanggung jawab
- Memiliki izzah dengan islam
- Baik dalam memahami islam
- Memilih manhaj wasath (Pertengahan)
- Memahami islam dengan benar
- Khidmatul Mujtama’ (melayani masyarakat)
- Dakwah ilal islam (mengajak kejalan islam)
- Membel]kali diri dengan ilmu dan tsaqofah
- Membekali diri dengan tsiqoh dan amal (Optimisme)
- Ta’awun dengan saudara-saudara
- Waspada diri dari fitnah
- Waspada diri dari tsaqofah beracun
- Anah (pakai perhitungan) dan tidak terburu-buru
Demikianlah profil pemuda yang di cintai Allah.
- Mengatur Barisan
(QS. Ali-Imran : 104)
Kita harus mempersiapkan barisan dengan kokoh dengan beberapa hal:
pertama, tugas kita adalah mempersiapkan diri dengan memperdalam pengetahuan dan pemahaman di berbagai bidang keilmuan yang ada.
Kedua, target kita mempersiapkan diri adalah agar bagaimana nantinya kita mampu menggerakkan orang lain berjuang bersma-sama.
Ketiga, sasaran kita adalah musuh-musuh islam dan musuh Allah
- Sepuluh fiqih Landasan Pengambilan Kebijakan Geraka
- Fiqih Ahkam
Hal wajib ang menjadi pondasi harus di pahami yaitu terkait hukum halal haram yang menyebabkan ia berdosa atau tidak.
- Fiqih Dakwah
- Fiqih Muazzanah
Dalam fiqih ini kita harus memahami dalam muazzanah atau pertimbangan mengukur persoalan dalam kerangka kemaslahatan.
- Fiqih Aulawiyat
Fiqih ini sering dikenal dengan fiqih Prioritas dalam memutuskan suatu permasalahan yang ada.
- Fiqih Sunnah
Fiqih ini mempelajari sunnah qauniyah yaiti hukum alam yang sedang terjadi.
- Fiqih Taqhyir (Fiqih Perubahan)
- Fiqih Sirah (fiqih Sejarah)
- Fiqih Waqi’ (pemahaman realitas)
- Fiqih Amal Jama’i
- Fiqih Ikhtilaf