Mohon tunggu...
Gita Pramudya Utami
Gita Pramudya Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis seputar ekonomi, finansial, lifestyle, dan fenomena sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Perempuan Tak Perlu Sekolah Tinggi?": Saatnya Bungkam Stigma Lama

19 Juli 2025   16:28 Diperbarui: 19 Juli 2025   16:28 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan adalah pendidik pertama bagi anak-anaknya. Mereka yang memperkenalkan bahasa pertama, mengajarkan nilai-nilai dan norma, hingga membentuk karakter dan pola pikir yang kritis. Jika ibu tidak memiliki bekal pendidikan yang cukup, maka anak-anaknya akan tumbuh dalam keterbatasan yang sama. Akibatnya, lebih mudah terjebak dalam lingkar kemiskinan antar generasi.

5. Kesenjangan Gender yang Terus Berlanjut

Ketika perempuan tidak mendapatkan akses pendidikan yang sama dengan laki-laki, kesenjangan gender akan berlanjut terus-menerus. Akibatnya, upah perempuan akan lebih rendah dari laki-laki, meskipun di bidang yang sama, serta partisipasi mereka dalam kepemimpinan rendah.

Apa yang Harus Kita Lakukan?

Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah mengubah cara pandang orang-orang tentang pendidikan bagi perempuan---meskipun bukan hal yang mudah---kita bisa mulai dari orang-orang di sekitar kita. Misalnya, dimulai dari rumah, orang tua harus menanamkan pola pikir kepada anak perempuannya bahwa setiap orang berhak untuk bermimpi, baik laki-laki maupun perempuan. Jangan bedakan harapan antara anak laki-laki dan perempuan.

Selain itu, kita bisa mendorong sekolah-sekolah atau komunitas untuk membuat program literasi gender, supaya bisa mendiskusikan tentang hak perempuan dan pendidikan hukum dasar. Tujuan dibuatnya program ini adalah untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara gender dengan melibatkan semua pihak, perempuan maupun laki-laki.

Pendidikan merupakan hak setiap manusia, tanpa memandang jenis kelamin. Perempuan bukan hanya sekedar soal nilai atau gelar akademik, tetapi tentang bagaimana membentuk karakter dan pola pikir, memperluas sudut pandang, serta menumbuhkan keberanian untuk menentukan arah hidupnya sendiri.

Perempuan yang berpendidikan akan membuka jalan bagi generasi selanjutnya. Ia akan menjadi teladan, pelindung, sekaligus pemimpin dalam lingkup keluarga maupun masyarakat. Selain itu, menurut World Bank, partisipasi perempuan di dunia kerja akan meningkat pesat jika pendidikan mereka juga meningkat. Peningkatan pendidikan perempuan tidak hanya memperluas peluang karir, tetapi juga meningkatkan nilai mereka di dunia kerja. Hal ini tentu akan berdampak baik terhadap kesejahteraan keluarga dan perekonomian negara.

Perempuan hebat tidak muncul begitu saja. Mereka lahir dari lingkungan yang selalu mendukung mereka untuk tumbuh dan berkembang. Itulah mengapa pendidikan sangat penting. Tanpa akses belajar, mimpi mereka terhenti. Ayo, mulailah percaya pada potensi perempuan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun