Mohon tunggu...
Gita Pramudya Utami
Gita Pramudya Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis seputar ekonomi, finansial, lifestyle, dan fenomena sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sumber Daya Melimpah, tapi Rakyatnya Masih Banyak yang Miskin?

13 Juli 2025   14:16 Diperbarui: 15 Juli 2025   12:04 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Permukiman Kumuh (Sumber: Maysam Yabandeh/ Pixnio)

Daerah penghasil sumber daya harus mendapatkan porsi anggaran dan pembangunan yang setara sesuai dengan kontribusinya. Pemerintah juga perlu memperbaiki mekanisme dana bagi hasil agar lebih adil dan tepat sasaran.

3. Pemberantasan Korupsi

Pemerintah seharusnya bersikap lebih tegas lagi terhadap birokrasi dan hukum antikorupsi, misalnya dengan memperkuat lembaga pengawas, transparansi terhadap anggaran, dan melibatkan  partisipasi masyarakat agar sistem tidak terus dimanipulasi oleh oknum. Pemerintah juga perlu memastikan keuntungan yang didapatkan dari sumber daya harus digunakan sepenuhnya untuk pembangunan dan pelayanan publik.

4. Meningkatkan Hilirisasi

Negara perlu mendorong hilirisasi—pengolahan barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi—misalnya dengan membangun pabrik atau industri pengolahan, demi terciptanya lapangan kerja yang baru, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan mendorong ekonomi lokal.

Kemiskinan di tengah kekayaan bukanlah takdir, melainkan sebuah kesalahan dari kebijakan yang tak tentu arah. Indonesia merupakan negeri yang kaya sumber daya. Namun, selama kekayaan tersebut disalahgunakan dan tidak dikelola dengan baik, tentunya akan menimbulkan masalah yang berkepanjangan, dan kesejahteraan hanya akan menjadi milik sebagian orang.

Sampai kapan rakyat harus menunggu kesejahteraan dari tanah yang terus dikeruk dan dijual? Apakah kita rela terus membiarkan hal itu terjadi?

Sudah saatnya Indonesia menuju ke arah pembangunan berkelanjutan, serta fokus kepada pembangunan di daerah. Sebab kekayaan sejati itu diukur dari seberapa banyak rakyat yang bisa hidup layak di tanahnya sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun