4. Ketergantungan pada Ekspor Mentah
Indonesia masih mengandalkan ekspor komoditas mentah, seperti ekspor batu bara, minyak sawit, bijih logam, dan komoditas mentah lainnya, tanpa melalui proses pengolahan di dalam negeri, sehingga nilai tambah dari kekayaan alam tersebut hanya dinikmati oleh negara pengimpor.
Upaya dan Tantangan yang Dihadapi
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kemiskinan. Salah satunya adalah dengan adanya Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA).
Dana Bagi Hasil (DBH) merupakan dana yang bersumber dari APBN dan dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk memenuhi kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Tujuannya untuk memperbaiki keseimbangan vertika antara pusat dan daerah dengan memperhatikan potensi daerah penghasil. [Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak, Perimbangan Keuangan. (2017). Dana Bagi Hasil (DBH): Tujuan, Prinsip, dan Jenis. https://djpk.kemenkeu.go.id/?p=5726]
Namun, nominal pembagiannya sering kali tidak sebanding dengan nilai sumber daya yang diambil dan dampak lingkungan yang ditinggalkan.
Solusi untuk Indonesia yang Lebih Adil
Melihat berbagai penyebab dari permasalah di atas, Indonesia perlu melakukan perubahan dalam pengelolaan sumber daya supaya masalah kemiskinan dapat teratasi.
1. Menekankan Pentingnya Pemberdayaan
Masyarakat perlu diberikan peran dan dilibatkan dalam setiap aktivitas pengelolaan sumber daya agar mereka ikut menikmati kekayaan alam di sekitarnya. Pemberdayaan ini bukan hanya sekedar bantuan sosial, tetapi harus melalui pendekatan sistematis dan juga berkelanjutan. Salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan, supaya mereka bisa mengelola sumber daya sendiri—baik di sektor pertanian, pertambangan, maupun ekowisata. Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan akses terhadap pasar dan modal, seperti koperasi dan BUMDes, yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi dan mengurangi ketergantungan terhadap perusahaan besar.
2. Distribusi yang Adil