Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Professional -

47 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java SPA Owner, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Sakit di RS Jerman

3 Oktober 2016   03:31 Diperbarui: 3 Oktober 2016   16:39 1776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tiba-tiba saya merasakan sakit kepala yang hebat , berdenyut-denyut pusing dan badan terasa capek sekali . Padahal tidak biasanya saya menderita sakit kepala seperti ini. Memang kemarin itu kepala sempat kejedot tangga rumah dan saya berpikir pasti sakit kepala gara-gara itu, tetapi aneh biasanya kalau kejedot kemudian kita berikan salep memar dan di pijat lembut aka nmeredakan sakit tersebut. Tetapi tidak untuk sakit kepala kali ini, sakit ini berlanjut sampai di hari ke 3. 

Hari keempat saya melihat ada gelembung-gelembung kecil-kecil di dahi kiri dan berair ! . Wah saya kaget pasti ini bukan hal normal , apalagi mata kiri saya serasa kabur-kabur pandangannya. Minggu  sore saya dan teman-teman sempat bertemu dan Grillen ( bakar-bakaran ) di kebun belakang rumah saya,malam setelah saya membereskan barang-barang di kebun , kepala serasaberat dan mata semakin sakit serasa ada binatang kecil yang merayap-rayap di dalamnya dan pandangan mata juga kabur. Segera saya minta suami mengantarkan ke NOTFALL ( Unit gawat darurat ), jam menunjukkan 11 malam !.

Ngebut dan 5 Menit sampai juga di RS terdekat namanya KLINIKUM MAGDEBURG, bangunan RS tampak modern ,besar , sepi dan lenggang , angin kencang serasa menusuk badan , saya capek sekali ingin tidur rasanya dan membayangkan kasur empuk dan hangat di rumah. Suami saya sudah ngomel-ngomel karena malam-malam menyuruhnya mengantar ke RS . Mengapa tidak besok pagi saja katanya, dia tidak tahu rasa sakit di kepalaku. Huh dasar laki-laki pikir saya. Dia tidak tahu apa yang saya rasakan , dia hanya tahu saya sakit kepala . Pasti itu jalan pikirannya. Tetapi saya cuek saja. Selama ini saya selalu membiasakan hidup sehat , berpikir sehat secara mental dan fisik saya juga merasa sehat , jadi kalau ada sesuatu yang aneh di badan, saya merasa pasti ada sesuatu yang tidak beres dan harus cepat-cepat di atasi.

Menunggu di depan counter RS ini hampir setengah jam , saya semakin tidak sabar . Sampai akhirnya Dokter jaga menemui saya dan melihat keadaan dahi dan mata saya yang kemerahan . 

“Anda terserang virus Herpes Keratis“ katanya walaupun hanya dengan melihat saja tanpa melakukan apa-apa.

“Dan maaf kami tidak punya specialis mata disini , anda harus ke UNIKLINIK yang lengkap”

What?. RS kok tidak mempunyai spesialis mata RS apa ini. Emangnya ini Poliklinik di pedalaman Kalimantan atau Sumatera apa ? Tanya saya rada sewot. Dokter jaga itu tertawa mendengar komentar saya. Dan hanya bilang maaf sambil mempersilahkan saya dan suami untuk ke RS tersebut di atas.

Hampir jam 12 malam , suami tambah ngomel lagi karena harus menyetir lagi ke lain RS. Untungnya ini bukan Jakarta yang macet dan berisik, Ini Magdeburg yang hijau , sep idan penduduknya 250 Ribu orang saja . Dan10 menit kemudian kami sudah sampai di UNIKLINIK. RS ini besar sekali dengan bangunan terpencar-pencar , setiap Department dan specialis berdiri sendiri. Udara semakin dingin , saya menggigil ternyata coat saya masih belum cukup melindungi rasa dingin itu. Kami pencet bel di Gawat darurat dan diarahkan ke gedung di sampingnya di bagian spesialis mata.

Malam dan gelap , lampu penerangan minim sekali, pohon-pohon besar tampak menyeramkan , saya ngeri membayangkan cerita waktu kecil , bagaimana kalau tiba-tiba diamuncul di hadapan saya dengan rambut terurai , lidah menjulur , suara menakutkan dan ...bla..bla.... membayangkan itu  tangan suami kugenggam erat-erat , erat sekali. 

Hanya saya pasien malam ini , saya menunggu sebentar untuk menjawab pertanyaan Resepsionis sambil memberikan kartu asuransi saya . Di Jerman hal pertama kalau anda ke Dokter atau RS yang ditanyakan Resepsionis adalah kartu asuransi anda.. Kemudian dia mengetik pernyataan saya, riwayat kesehatan dan apa yang saya lakukan seminggu sebelumnya dll.

Menunggu Dokter spesialis mata, saya tidak habis mengerti kata Dokter di RS pertama tadi saya terserang virus Herpes di dahi dan mata kiri , sekarang saya ada di hadapan Dokter mata , mengapa penangannya satu-satu ya?. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun