Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Professional -

47 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java SPA Owner, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadi Perempuan Jangan Gagap Rayuan, Apalagi Rayuan di Medsos!

24 Oktober 2014   08:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:55 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anda pernah di rayu laki-laki atau pernah di rayu perempuan? bagaimana rasanya ? senaang , sebel , melayang-layang perasaannya , teruja atau marah?. Itu semua ekspresi dari diri kita bagaimana menyikapi rayuan tersebut. Kalau yang merayu suami , istri atau kekasih sih no problemo , tetapi bagaimana kalau yang merayu orang asing atau teman di dunia maya, bagaimana kita menyikapinya?

Saya membaca tulisan newbie  Kompasianer ini  demi memuntahkan unek-uneknya  membuka akun baru di Kompasiana dan menulis tulisan kontraversialnya tentang Kompasianer Pak SK yang mempunyai akun terverifikasi ,website resmi, seorang Dosen , tinggal di Solo bahkan teman satu kelas Pak Jokowi ( pokoknya bukan akun abal-abal ). Sedikit kontraversi menurut saya karena sampai dibuka di depan umum segala screenshootnya yang di potong-potong tersebut.

Tetapi saya menulis ini tidak untuk men- judge mereka berdua satu persatu , saya mau di tengahnya saja. Intinya ialah menjadi perempuan mesti tegas! jangan pernah memberi kesempatan kepada orang lain untuk merayu anda , kalau anda tidak tegas berati anda juga ingin bermain didalamnya dan mengambil bagian dalam permainan tersebut!. Jadi kalau anda juga ikutan lebay , berarti salah juga kalau anda sebagai pihak perempuan merasa menjadi korban , korban apa? korban rayuan? bukankah anda juga membalas pesan-pesan tersebut dan Chat tersebut,  Jadi mana salahnya?.

Menurut saya kalau perempuan merasa dilecehkan dan di rendahkan oleh laki-laki di chatting atau di dumay atau mungkin waktu Sms an , BBM , WA kenapa tidak langsung to the point saja ngebalasnya kalau merasa dilecehkan, misalnya nih mencontoh bahasa gaulnya orang  sono.

" Go to hell your damn ass***l, Fu**k  u, mati loh 7 turunan! , semoga lo dimakan Jin , semoga mencret 7 hari 7 malem!

Jawab tiap rayuan dengan kreatif  , jadi Sang perayu tersebut tahu sikap kita apakah kita memberi lampu hijau atau lampu merah!. Jangan pernah menjawab rayuan dengan balasan yang mengambanng , biasanya balasan yang mengambang akan menjadikan perayu tersebut mencari celah dan jalan untuk tetap eksis di Chatting tersebut. Jadi sekali lagi ndak perlu basa-basi kalau anda tidak suka ya tidak usah di balas, atau kalau mau lebih tegas lagi ya di jawab saja seperti contoh di atas tadi . AYO BIKIN RAME!

Saya pribadi sadar sesadar-sadarnya kalau laki-laki sudah di takdirkan sebagai perayu , kalau laki-laki yang bukan tipe perayu berarti ada yang salah dengan ke lelakian anda hahahahahahah ( silahkan intropeksi sendiri yeee). Dan saya juga sadar kalau banyak tipe perempuan yang suka juga di rayu , walaupun ujung-ujungnya cuma rayuan gombal mukiyo!. Nah daripada menjatuhkan nama seseorang di dumay dan medsos itu menakutkan sekali menurut saya, karena terus terang saya orangnya sensitif sekali dengan karma, saya percaya perbuatan kita hari ini entah baik , buruk, abu-abu , kuning , hijau pasti akan ada balasannya kelak. Untuk itu ayo kita tetap eling lan waspada!

Ini nih contohnya Rayuan Gombal dari laki-laki dan cara ngejawabnya ala saya :

1. Kamu sendiri?

- Tidak , lagi sama suami / pacar / Ortu / anak-anak

2. Apakah kamu suka di peluk?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun