Mohon tunggu...
Gita Blantic
Gita Blantic Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science Students

Haii semuaa, terima kasih telah berkunjung. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Bumi Manusia" Film Perjuangan untuk Bangsa dan Cintanya Sendiri

8 Maret 2021   00:16 Diperbarui: 9 Maret 2021   21:00 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wordpress.com

Dalam film ini, representasi didapat dari beberapa tindakan, sikap atau perilaku para tokoh Eropa, terhadap Minke sebagai seorang Pribumi. Kebayakan tindakan diskriminasi sosial yang tergambar dalam film ini dilakukan secara verbal. Beberapa tindakan diskriminatif yang dilakukan masyarakat Eropa terhadap kaum Pribumi adalah seperti, latar belakang pendidikannya, kebudayaan mereka yang berbeda, hingga pola pikir dari kaum pribumi yang masih belum berkembang.

Tindakan diskriminatif ini memunculkan temuan yang menarik, seakan-akan memberi garis pemisah antara golongan masyarakat Hindia Belanda pada zaman itu. Temuan tersebut mengenai konvensi kultural yang mengelompokkan masyarakat Hindia belanda sesuai dengan asal mereka. Istilah tersebut berupa Eropa Totok ( orang yang berdarah Eropa murni), Indo (orang berdarah campuran Eropa-pribumi), dan Pribumi (penduduk asli Hindia Belanda atau Indonesia) tiga istilah inilah yang mempertegas batasan dalam masyarakat di zaman itu.

Tokoh Minke yang berasal dari kalangan pribumi, juga harus diperhadapkan dengan permasalahan mengenai pengelompokkan istilah tersebut dalam hidupnya. Ia termasuk kaum pribumi yang mengagumi dan mengakui keunggulan Bangsa Eropa yang saat itu, menjadi kiblat ilmu pengetahuan serta kemajuan dari peradaban. Ia juga meniru segala tingkah laku orang Eropa, belajar di sekolah Eropa, bahkan bergaul dengan orang-orang Eropa. Sayangnya, apapun yang ia lakukan tetap tidak bisa merubah kedudukannya sebagai golongan Eropa Totok. Bagaimanapun caranya, kaum pribumi tetap akan dianggap sebagai golongan rendah yang kemudian disebut sebagai 'monyet'.

DAFTAR PUSTAKA

Hall. S. (2003). Representation, Cultural Representation and Signifiying Practice. London: SAGE Publication Ltd.

Hasfi.N. (2019). Review Film: Kritis menonton film Bumi Manusia. Diakses dari Kumparan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun