Mohon tunggu...
Gita Citra Santi
Gita Citra Santi Mohon Tunggu... Tutor - Lets talk about anything

Jika ingin dikenal dunia, MENULISLAH

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hiduplah yang Berarti, Bekerjalah dari Hati

9 Juli 2020   23:42 Diperbarui: 9 Juli 2020   23:51 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ojol Jualan Makanan (detik.com)

Selamat Malam. Kenapa malam ? Karena tulisan ini saya buat mendekati tengah malam setelah pulang dari kantor setelah seharian bekerja mencari cuan demi masa depan. Hehe. Maklum, jam pulang kantor memang jam 8 malam, jadi waktu luang di sore hari tidaklah banyak.

Begini saya ingin bercerita sedikit. Sepulang dari kantor tepat setelah keluar dari gerbang, ada bapak ojek online yang sedang menghampiriku dengan membawa makanan berupa keripik dan makaroni kering. 

Kupikir bapak ini sedang mengantarkan pesanan entah siapa yang pesan, mungkin masih di dalam. Ternyata tidak, bapak ini mendekatiku karena ingin menawarkan makanan yang dia bawa, jadi makanan itu bukanlah sebuah pesanan, tetapi barang dagangan bapak tersebut. 

Sekilas saya hanya menunduk mengisyaratkan untuk tidak membeli. Setelah dipikir-pikir saya merasa iba sekali dan akhirnya berbalik badan dan membeli makanan yang ditawarkan bapak tersebut.

Sejenak lalu saya berpikir. Begitu tidak menghasilkankah pekerjaan ojek online saat ini sehingga ada bapak ojek online yang merangkap menjadi penjual makanan keliling, yup, keliling dengan menggunakan motornya. Setelah bercerita dengan teman, ternyata tidak hanya satu orang dua orang, dia juga sering melihat beberapa bapak-bapak ojol yang melakukan hal serupa. Ditambah lagi saat perjalanan pulang, banyak sekali terlihat ojol yang sedang duduk-duduk atau menepi di pinggir jalan menunggu orderan datang.

Ada rasa syukur yang tak terkira dengan kondisi yang saya rasakan saat ini, setidaknya saya masih hidup dengan sebuah pekerjaan, meskipun yah kadang mengeluh tentang gaji yang dipotong beberapa persen.

Penumpang surut, orderan sedikit, penghasilan harian minim. Inilah yang dirasakan para ojol, bukan untuk saat ini saja tapi sudah hampir beberapa bulan mereka menjalani hari-hari seperti ini.

Bukan hanya menyoroti ojol, banyak juga selain ojol yang mengalami hal serupa. Bahkan terang-terangan dipecat dari keanggotaan kepegawaian perusahaan. Sakit hati, pasti.

Bukan meratapi nasib inti dari cerita yang saya sampaikan. Ada hal penting yang dapat kita ambil hikmah dari seorang bapak ojol ini. Yaitu pantang menyerah dan selalu berinovasi.

Pekerjaan yang kita jalani sekarang atau yang dulu bukanlah satu-satunya kemampuan yang kita miliki. Apalagi di zaman seperti ini, wajib sekali untuk selalu menambah ilmu pengetahuan dan hard skill yang lain. Selalu ikuti perkembangan zaman, karena kita tidak akan tahu pekerjaan apa yang paling dibutuhkan di beberapa bulan kedepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun