Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Blackberry Berisi 64-bit Octa-Core Chip Bakal Menggilas iPhone 5S & Galaxy S5

15 Februari 2014   06:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(photo: pockect.lint.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="509" caption="(photo: pockect.lint.com)"][/caption] Diperkirakan pada akhir September 2014 ini, Blackberry akan kembali menggebrak dunia high-end smartphone. Seperti dirilis dari techradar.com, produsen Blackberry dikabarkan sedang merancang smartphone dengan jeroan yang cukup gahar. Kabarnya smarphone ini akan dilengkapi 64-bit octa-core chip guna menggilas rivalnya, iPhone 5S dan Samsung Galaxy S5. Dengan chip ini, diharapkan akan lebih mempercepat rendering grafik 3D, shading dan mempercepat dan mengurangi lag pada sistem. Dengan processor 64-bit serupa PC, pihak Blackberry meyakinkan bahwa Open-GL dapat dijalankan di smartphone terbaru mereka. Chip yang tergolong baru dalam dunia smartphone ini, diharapakan dapat mengalihkan fokus pasar smartphone, kembali kepada Blackberry. Sejak saham Blackberry versi 10 terjun bebas menjadi 3,3% saja, Blackberry mencoba peruntungannya kembali. Rencana hadirnya smartphone Blackberry 'gahar' ini, menjadi revival moment kembalinya Blackberry. Lebih lagi, karena tidak hanya ingin menjual aplikasi BBM-nya di pasar Google Play, Blackberry ingin pasar tetap melihat mereka sebagai gadget developer. Sebagai sebuah perusahaan gadget yang mencoba kembali fight diajang ketat rivalitas Apple v.s. Samsung. Seperti melihat momen kejenuhan, Blackberry mencoba hadir membawa angin segar dengan smarphone 64-bit octa-core chipnya. Sayangnya, hal ini berkebalikan dengan peluncuran Blackberry Jakarta dan versi lain yang cenderung low-end. Kerja sama dengan Foxconn untuk menggarap beberapa gadget mereka, seperti sebuah ironi. Pada satu sisi ingin tetap original dalam ide, namun pada sisi lain tetap ingin eksis di pasar. Serupa Apple yang akhirnya terjajah ideologi pasar yang mencari gadget murah, jalan ini rupanya juga ditempuh Blackberry. Artikel terkait dari saya: BlackBerry Jakarta; Antara Terobosan Atau Kebingungan Salam, Solo 14 Februari 2014 10:56 pm

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun