Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sehari Tanpa Medsos, Berani? (SDMS 6/30)

28 Maret 2023   22:57 Diperbarui: 4 April 2023   04:05 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anxious oleh Andrea Piacquadio/pexels.com

Sehari tanpa media sosial bagi beberapa cukup tak masuk akal. Namun bukan tidak mungkin bagi yang lain. Tapi bagi sebagian kecil orang, tanpa medsos seharian bisa berarti bencana. Orang macam ini begitu gandrung dengan medsos. Dari mulai bangun tidur sampai jelang tidur lagi, medsos tak pernah lepas.

Bisa jadi perilaku macam ini menjadi indikasi kecanduan medsos. Dari beberapa studi dalam penelitian Hou dkk, kecanduan medsos adalah salah satu bentuk kecanduan internet. Indikasinya bisa dilihat dari individu yang menunjukkan dorongan diri untuk menggunakan medsos secara berlebihan. 

Gejala yang timbul dari kecanduan macam ini seringkali adalah rasa khawatir dan keinginan tak terkendali untuk login dan bermain medsos. Gejala lain yang timbul dari kecanduan medsos dimanifestasikan dalam mood swing, masalah pada reaksi fisik dan emosional, dan interpersonal dan psikologis. 

Dari 1.893 siswa dalam survei di A.S mengungkap bahwa waktu yang dihabiskan di Facebook berdampak negatif pada rerata nilai akademik. Penelitian lain mengungkap aktivitas multi-tasking seperti mengirim SMS, membuat email, sembari bermedsos berdampak negatif pada kinerja.

Menjadi kecanduan medsos tentu memakan waktu dan akumulasi. Bagi beberapa mungkin tidak merasakan kecanduan itu sendiri. Karena begitu lekatnya diri dengan medsos. Bisa jadi melupakan realitas di dunia nyata yang harus dihadapi. 

Cara berani untuk bisa mengontrol diri untuk mengecek medsos sehari dengan beberapa strategi berikut.

Pertama, cobalah buat daftar prioritas aktivitas dalam satu hari. Mungkin dalam notebook atau ponsel, atur waktu dan hindari cek medsos. Rencanakan aktivitas untuk menghabiskan waktu yang bermanfaat. Seperti aktivitas lama yang tidak pernah lagi dilakukan atau perlu ditambahkan.

Kedua, atur reminder atau pengingat di ponsel pintar. Tentukan waktu untuk mengecek medsos, misalnya cukup 30 menit saja tak lebih. Cara ini bisa mengontrol waktu yang digunakan untuk mengecek medsos. Aturlah pengingat ini untuk hari berikutnya agar terus mengingatkan berhenti cek medsos setelah sekian menit.

Ketiga, cobalah mengecek medsos hanya pada waktu tertentu dalam sehari. Misalnya, buatlah jadwal mengecek medsos hanya pada sore hari pada pukul 17:00. Dengan menentukan waktu spesifik ini, bisa dihindari menghabiskan terlalu banyak waktu mengecek hal sepele di medsos.

Keempat, batasi juga jumlah akun medsos yang digunakan. Memiliki beberapa akun medsos berbeda sering dilakukan banyak orang. Tapi dengan membatasi jumlah akun medsos yang dicek, aktivitas ini dapat menghemat waktu. Sekaligus menghindari informasi yang akan menyedot banyak waktu untuk diikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun