Sungkem pun begitu sakral, karena di kesempatan inilah kita meminta maaf dengan tulus. Tak jarang ada yang sampai menitikkan air mata kebahagiaan. Karena bisa jadi, acara sungkeman tahun ini menjadi sungkem terakhir kakek kita. Karena umur tiada yang tahu selain Tuhan.
Oleh sebab itu, menjauhkan disrupsi berupa perilaku dengan gawai berlebihan harus kita ingat dengan baik. Sungkem memang momen menggembirakan dan membahagiakan. Namun jangan mementingkan ego kita semata.Â
Kebiasaan dengan gawai seperti terlalu sering selfie, menengok notifikasi, bermain gim atau malah asyik video call dengan orang lain patut dikurangi. Karena perilaku ini  akan merusak momen sungkem. Karena masih ada orang lain yang juga ingin merasakan kebahagiaan dengan diri kita.
Guna mencegah hal-hal negatif terjadi. Ada empat etika menggunakan gawai saat momentum sungkem. Namun, etika berikut juga bisa diterapkan di konteks suasana lain.
Pertama, pastikan gawai atau smartphone kita dalam keadaan silent atau cukup vibrate. Kita tentu tidak ingin saat sungkem dengan nenek, tiba-tiba muncul suara notifikasi berulang dari grup WhatsApp alumni SMA. Suara dari smartphone akan membuyarkan konsentrasi dan perasaan.
Kedua, pastikan selfie sudah memohon ijin. Asal jeprat-jepret selfie sendiri saat makan bersama, bersalaman, atau berbagi angpao bukan hal yang baik. Bisa jadi ada anggota keluarga yang tersinggung atau malah memperingatkan kita. Atau jikalau perlu, lakukan wefie bersama saudara atau keponakan yang kita tahu.
Ketiga, perpanjang durasi tidak menyentuh gawai. Nah, ini juga isu yang pelik. Karena banyak orang mungkin terbiasa menengok gawai lebih dari 10 menit. Pada momentum sungkem, perpanjang durasi untuk tak melihat notifikasi atau apapun itu. Berlatihlah dulu dari sekarang misalnya, dengan target jauh dari gawai 30 menit sampai 1 jam.
Keempat, menjauh dari kerumunan saat ada urusan penting dengan gawai. Kita pun menyadari ada urusan atau kepentingan lain yang sulit tidak melibatkan gawai. Seperti misalnya bos yang menelepon kita atau membalas pesan orang yang kita hormati. Maka, kita pergi sedikit menjauh dari acara kumpul-kumpul. Pastikan jangan menghilang terlalu lama.
Dari keempat teknik di atas, kita coba hormati momentum sungkem. Karena melarang kita menggunakan gawai juga bukan solusi bijak. Namun ada baiknya, etika dalam bergawai bisa mengontrol diri dan menghindarkan kita dari efek buruk phubbing.
Salam,
Wonogiri, 22 Mei 2020
05:34 am Â