Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dua Pilar Ini Menopang Kekuatan Ekonomi Digital

23 Desember 2019   12:28 Diperbarui: 23 Desember 2019   12:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Digital Economy oleh Daniel Friesenecker - Foto: pixabay.com

Tahukah Anda, Indonesia merupakan pasar terbesar e-commerce di Asia Tenggara. Laporan Deloitte di tahun 2016 telah memprediksi hal ini. Ekonomi Indonesia akan meraup 82 miliar USD atau 41% market share di ASEAN di tahun 2020. Dengan Thailand berada di posisi kedua dengan market share 19% saja.

Pemerintah Indonesia kini sudah merumuskan E-commerce Roadmap. Pemerintah pun akan menciptakan 1.000 technopreneurs baru pada tahun 2020 dengan valuasi bisnis  10 miliar USD atau sekitar 139 triliun IDR. Dengan lebih dari 11 juta orang tahun lalu berbelanja secara online tahun 2020.

Booming ekonomi digital saat ini banyak difokuskan pada customer dan competition. Dengan bisnis model ekonomi digital yang didukung oleh dua pilar utama, yaitu: industri kreatif dan sistem jasa logistik. 

Aktivitas digital yang tinggi di Indonesia menciptakan pasar niche barang dan jasa kreatif luas. Hal ini pun menciptakan persaingan baik pasar dan pengiriman logistik. Konsumen kini akan memprioritaskan sistem jasa logistik yang canggih dan ekspres.

Peran industri kreatif Indonesia cukup signifikan mendorong ekonomi makro. Di tahun 2015, industri kreatif menyumbang lebih dari 800 triliun IDR. Dengan serapan tenaga kerja mencapai 15 juta orang.

Ekosistem digital pun mendukung ekonomi digital. Dilihat dengan menjamurnya toko online baik via sosmed atau marketplace. Fenomena ini pun berdampak pada banyaknya toko ritel yang tutup. Orang kini lebih banyak berbelanja online daripada datang ke toko.

Pertumbuhan industri kreatif pesat yang didukung ekosistem digital dan perlogistikan baik terlihat dari Harbolnas. Saat Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memprediksi transaksi Harbolnas 2019 sekitar 8 triliun IDR. Faktanya, Harbolnas kemarin membukukan 9,1 triliun IDR.

Harbolnas tahun ini pun menggelembungkan jasa pengiriman barang 3 kali lipat. Jumlah ini lebih banyak dari Harbolnas tahun 2018 kemarin. Menurut Zaldy, Ketua ALI, pertumbuhan pasar logistik Indonesia tumbuh pesat sekitar 12%-13% per tahun. Angka ini jauh di atas  pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5%.

Guna menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi digital. Dengan industri kreatif sebagai penopangnya. Diperlukan jasa pengiriman logistik yang tidak sekadar memadai. Namun juga tersebar di banyak daerah di Indonesia, ekspres dan canggih. 

Seperti kita ketahui, Indonesia memiliki banyak daerah di bentang berbagai pulau. Kecepatan dalam pengiriman paket pun menjadi prioritas utama baik produsen, supplier, dan konsumen.

Teknologi pun menjadi penunjang persebaran dan kecepatan pengiriman. Mengetahui posisi dan proses pengiriman barang real-time itu penting. Baik melalui aplikasi atau situs yang disediakan jasa logistik.

Dan tidak kalah penting, reputasi dan jaminan asuransi terhadap barang yang dikirim. Karena mempercayakan barang kepada perusahaan logistik atau ekspedisi gurem sangat beresiko. Jaminan asuransi pun penting guna membebaskan rasa khawatir atas kerusakan dan kehilangan barang yang dikirim.

J&T Express - Foto: jet.co.id
J&T Express - Foto: jet.co.id
Dengan filosofi Express Your Online Business, J&T Express mendukung penuh pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Pesatnya industri kreatif tumbuh harus didampingi jasa logistik yang mumpuni seperti J&T Express.

J&T Express yang sudah beroperasi sejak Juni 2015 di Indonesia, punya reputasi yang baik. Di awal bisnisnya, J&T Express telah mampu mendapatkan suntikan dana sebanyak 103 juta USD. Dan di tahun 2017, J&T Express sudah memiliki valuasi bisnis mencapai 543 juta USD.

Maka, kecepatan adalah kunci dalam bisnis logistik saat ini. Selain itu, drop point yang tersebar luas di Indonesia menjadi unggulan. Kepastian pengiriman via sistem tracking yang canggih juga diperlukan. Dan semua sudah dilakukan oleh J&T Express. 

Beragam layanan pengiriman ekspress J&T bisa dipilih konsumen. Dan yang tidak kalah penting, J&T Express beroperasi 365 hari. Dengan kata lain, selama 1 tahun, J&T siap melayani. Tarif layanan yang kompetitif pun bisa dicek langsung di situs J&T Express.

J&T Express kini telah memiliki 2000 drop point atau toko cabang yang memudahkan pengiriman barang ke pelosok nusantara. Anda bisa cari tahu drop point terdekat via aplikasi atau situs J&T Express di jet.co.id.

Guna mendukung cepatnya layanan dan banyaknya drop point. Kecanggihan teknologi juga diperlukan. J&T Express telah menyediakan fitur real time system tracking paket. Penerima bisa langsung memasukkan kode paket kedalam aplikasi atau situs.

Dua pilar pendukung ekonomi digital; industri kreatif dan jasa logistik menjadi krusial. Dengan Indonesia menargetkan sebagai penguasa e-commrece ASEAN, dua pilar ini dibangun dan dikembang bersama.

Tentunya, sistem jasa logistik terbaik untuk produsen dan konsumen harus ekspres dan canggih. Selain menjamin rasa aman dengan sistem tracking dan asuransi. Drop point atau cabang yang tersebar di penjuru Nusantara pun harus hadir. Dan semuanya ada di J&T Express. 

Salam,

Wonogiri, 23 Desember 2019

12:27 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun