Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pos-pos Anggaran Siluman Saat Ramadhan

28 Mei 2018   22:44 Diperbarui: 28 Mei 2018   22:49 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bank Note - foto: pixabay.com

Hei kawan, setelah hari kemarin kita berbicara yang dadakan saat pasar dadakan. Kali ini kita selidiki pos-pos anggaran siluman selama Ramadhan. Selamat menyimak.

Pertama, baju dan aksesoris ekstra buat Lebaran. Sudah beli baju keluarga untuk Lebaran. Eh kok tetiba ada baju bagus dan murah di toko online. Merengeklah istri meminta tambahan baju. Alasannya, masa Lebaran hari ke dua bajunya sama kaya yang hari pertama. Plus, masa baju anak-anak nanti tidak sewarna dengan ibunya. Nah, masa flat shoes-nya tidak matching sama warna gamis barunya nanti.

Kedua, ekstra dana buat ngabuburit. Ngabuburit adalah soal jajan dan jalan-jalan. Dan di saat inilah, uang mengalir bak jeram sungai. Deras dan melimpah mangalir. Walau kadang terhenti saat semua sudah kenyang. Ada saja makanan lewat yang dijadikan media bales dendam usai puasa seharian. Atau menumpuk snack buat sahur nanti. Masa sahur makan nasi sama sayur saja.

Ketiga, dana plus makanan berbuka dan sahur. Ini puasa kawan. Buatlah hidangan di meja makan istimewa. Masa lagi-lagi sayur bayem dan tempe. Belilah satu/dua kali rendang untuk sahur. Dan rendangnya untuk satu keluarga. Yang masih jomblo pun bisalah untuk bermewah. Jangan lupa, diselang-seling. Besok memasak opor plus ketupat buat berbuka. Biar kerasa Lebaran dari sekarang.

Keempat, dana lebih bukber. Bukber jika melwati tahap wacana, adalah penetapan tanggal dan tempat. Dan kawan, bukber masa cuma sekali. Kuper banget kan. Minggu ini saja 3 kali bukber. Bersama tetangga RT, lalu alumni SMP, dan terakhir teman kantor. Dan ditunggu saja, minggu lusa ada beberapa bukber. Dan bukber tidak semua gratis kawan. Kamu faham sendiri pastinya.

Kelima, ongkos wira-wiri yang ekstra. Ongkos wira-wiri ini termasuk, ngabuburit, bukber dan jalan-jalan ke mal. Semua kegiatan diatas tidak perlu dijadwal. Bisa insidental. Uang bensin pun harus selalu siap sedia. Anggarannya bisa jadi melebihi ongkos mondar-mandir ke tempat kerja. Karena mana mau ketiga kegiatan tadi dilakuin jalan kaki. Apalagi puasa.

Keenam, duit internet dan pulsa juga ekstra. Sebagai generasi jaman now, masa miskin data. Mau gitu ngabuburit tidak foto-foto tempat yang instagramable. Atau risih juga kan, tidak posting setiap jenis makanan berbuka dan sahur. Dan masa pas ngabuburit mengandalkan WiFi terus, apalagi tethering temen. Cukupkan isi pulsa dan data. 

Ketujuh, lebihkan duit angpao. Kalau tahun kemarin cuma 2 juta menukar uang baru. Lebaran besok, kasihlah 3 juta. Kemarin ada keponakan dari adiknya paman dari bapak ibu pertama belum kebagian. Sssstt, gengsilah kawan. Masa isinya lagi-lagi 10 ribu. Anak sekarang dikasih segitu buat beli air minum botol saja tidak cukup. Lagi pula, nanti orangtua mereka ngedumel lagi di belakang kita.

Kedelapan, dan tak terduga saat Lebaran. Dana ini tak usah diperkirakan kawan. Karena masa mau jalan-jalan satu keluarga besar kita hanya urunan 100 ribu. Atau mau makan-makan di restauran bareng keluarga, juga ikut bayar cuma 200 ribu. Lagi lagi, gengsilah kawan. Lebihkan dana tak terduga buat Lebaran nanti. THR bisa disisihkan sedikit saja. Awal bulan depan juga sudah gajian lagi.

Dan,  itulah pos-pos siluman saat Ramadhan kawan. Kau ulangi Ramadhan tahun depan. Tinggal rekayasa nilainya dengan menambah digit nol di belakang tahun depan. Jika mampu.

Salam,

Solo 28 Mei 2018

10:47 pm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun