Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mengapa Menulis Itu Sulit?

1 Desember 2016   15:39 Diperbarui: 1 Desember 2016   17:19 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Classic Peanuts Comic - ilustrasi: lunametrics.com

Sehingga analogi ini, mulut vs tangan kembali klop dengan judul diatas. Kita lebih suka apa yang bermanfaat untuk diri (dengan mulut) dibanding memberi untuk orang lain (dengan tangan). Kita lebih suka berbicara untuk berbagi beban diri daripada menulis untuk berbagi ilmu yang kita punyai. 

Tidak semua orang berbakat menulis. Namun bakat menulis itu pun bukan bakat untuk  beberapa orang saja. Menulis adalah talent learned, bakat yang dipelajari. Pilihan kata learn dalam bahasa Inggris mengacu untuk belajar yang casual, informal, bahkan seumur hidup. Sehingga ada istilah life-long learning, bukan life-long study. Karena study terlalu rigid, formal dan terbatas. Kita studi di SMP/SMA untuk 3 tahun, bukan untuk selamanya bukan?

Jadi, daripada terlalu banyak ngomong sehingga ngelantur kemana-mana, mulai latih tangan untuk menulis. Yakinlah, perkataan kita mudah dilupakan atau dipelintir orang lain.Namun tidak dengan tulisan kita. Pramoedya A.T di bukunya Demi Demokrasi pernah menulis:

"Sebagai pengarang, saya lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik"

Salam,
Wollongong, 01 Desember 2016
07:39 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun