Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama FEATURED

Nokia 3310, antara Memori dan Revolusi Bergawai

17 Maret 2015   21:45 Diperbarui: 26 Mei 2019   22:07 2447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nokia 3315 - Foto: techradar.com

Juga pada masa Nokia 3310, dengan juga diiringi produk saingan seperti Ericsson, Siemens dan Samsung era ber-SMS booming. Walau harga pulsa dan SMS masih dikisaran Rp. 350 dan mahal pada waktu itu. Era SMS adalah serupa era sosmed pada era sekarang. 

Disebabkan pula, menelepon bahkan satu operator juga masih mahal, SMS adalah jawabannya. Era dimana nostalgia berkirim pesan adalah pesan sesungguhnya. Bukan seperti era medsos berbasis data saat ini. Berkirim pesan adalah menghabiskan data dan tenggang waktu semata.

Nokia 3310 - Ilustrasi: independet.md
Nokia 3310 - Ilustrasi: independet.md
Nokia 3310 adalah penjelmaan slogan Nokia, yaitu Connecting People. Dengannya dan pada masanya, orang terhubung satu sama lain. Orang melihat pentingnya memendekkan jarak antar mereka dengan gadget kecil ini. 

Berbeda dengan saat, ini teknologi komunikasi yang ada sekadar Connecting Accounts. Dengan kata lain, gadget dan sosmednya menghubungkan antar akun di dunia maya. 

Dengan kebebasan sebuah akun menjadi siapa saja dan apapun. Berhubungan dengan gadget, seolah hilang ruh connecting-nya. Sebaliknya, berkomunikasi via gadget, sekadar mengisi waktu luang dan menghabiskan paket data.

Referensi: techradar.com

Salam, 


Bandung 17 Maret 2015

09: 46 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun