Generasi Z atau yang sering disingkat dengan gen Z adalah orang -- orang yang lahir pada tahun 1997 -- 2012 berdasarkan data resmi yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada sensus penduduk tahun 2020. Jumlah Gen Z tercatat 75,49 juta jiwa atau 27,94% dari total populasi di Indonesia. Diperkirakan usia gen Z saat ini adalah 9 -- 22 tahun. Gen Z adalah kelompok yang lahir di era digital, di mana internet dan teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari -- hari.
Generasi Z adalah generasi yang tumbuh di tengah kemunculan internet, smartphone, dan media sosial yang semakin berkembang, sehingga mereka tidak hanya menggunakan teknologi sebagai alat komunikasi, tetapi juga menggunakan teknologi sebagai alat komunikasi, tetapi juga menggunakan teknologi sebagai sarana mengekspresikan diri, mencari informasi, dan bahkan membangun karir.
Generasi Z mampu melakukan berbagai pekerjaan secara bersamaan dalam satu waktu. Mereka mampu memainkan media sosial sambil mengerjakan tugas sekaligus mendengarkan musik dengan menggunakan handphone ataupun alat teknologi lainnya karena gen Z lahir dimana Internet semakin berkembang pesat. Mereka bisa lebih sibuk sendiri ditemani gadget daripada berinteraksi dengan lingkungan.
Berbeda dengan zaman dulu sebelum berkembangnya teknologi, dimana para masyarakat masih mau berinteraksi dengan lingkungannya dan anak -- anak masih memainkan permainan tradisional. Bahkan, zaman sekarang anak yang masih berumur 1 tahun pun sudah memiliki gadget, bahkan sudah ketergantungan dengan gadget dalam setiap aktivitas atau apapun yang dilakukan, mereka lebih dominan menggunakan gadget karena semakin canggihnya teknologi di masa sekarang.
Gen Z tidak mampu berpikir sendiri karena sudah dimanjakan dengan kecanggihan teknologi yang serba cepat dan instan sehingga kurang menghargai proses. Kondisi yang seperti inilah yang menjadikan gen Z menjadi malas. Seringkali, mereka lebih menghabiskan banyak waktu untuk bermain gadget dibandingkan waktu untuk belajar. Gen Z juga sering disebut lebih mudah mengalami stress dan gangguan kesehatan mental. Mengapa demikian? Karena sudah kecanduan dengan internet sehingga mereka kekurangan tidur, dan juga karena jarang berinteraksi dengan lingkungan karena sudah tumbuh di era digital yang membuat mereka merasa kesepian dan depresi
Di sisi lain, internet memang memberikan akses informasi yang tidak terbatas dari seluruh dunia. Mereka dapat menemukan berbagai macam informasi yang dibutuhkan mulai dari pengetahuan -- pengetahuan hingga berita -- berita di seluruh dunia.
Internet juga mampu digunakan untuk mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengikuti pelatihan -- pelatihan melalui YouTube ataupun bimbingan -- bimbingan lainnya. Namun, tidak jarang banyak juga yang menggunakan internet untuk hal -- hal yang salah yang bisa merusak masa depan mereka. Banyak juga konten -- konten yang tidak pantas dan berbahaya yang bisa memicu terjadinya hal -- hal yang tidak diinginkan jika internet tidak digunakan dengan bijak.
Perlu diberikan solusi yang tepat agar para pengguna internet terutama para gen Z menggunakan internet dengan baik, yaitu dengan cara membagi waktu untuk melakukan aktivitas menggunakan gadget dengan aktivitas offline seperti olahraga, membaca buku, dan berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga.
Walaupun gen Z tumbuh di era digital, teknologi sudah memberikan dampak yang signifikan pada pola pikir generasi Z. Dengan pertumbuhan teknologi yang sudah semakin canggih telah membuka pola pikir generasi Z menjadi lebih terbuka, kreatif, inovatif dan juga dapat membantu dalam mengembangkan pola pikir yang lebih luas karena dapat mengakses pandangan -- pandangan dari seluruh dunia.
Teknologi juga telah memengaruhi gen Z dalam berpikir tentang diri mereka sendiri dan dunia disekitarnya. Gen Z bisa lebih terbuka terhadap perbedaan dan lebih peka terhadap isu -- isu sosial yang ada di dalam masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI