Mohon tunggu...
Hernoer Tjahjo
Hernoer Tjahjo Mohon Tunggu... -

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Bayu Gatra Tidak Dimainkan?

18 Desember 2016   23:26 Diperbarui: 18 Desember 2016   23:32 2823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keberhasilan Timnas menembus Final Piala AFF memang diluardugaan. Dengan berbagai alasan yang logis seperti pembentukan tim yang mepet, carut marut organisasi PSSI yang lagi berbenah setelah sanksi FIFA, pembatasan kuota pemain per klub adalah beberapa alasan yang  secara hitungan diatas kertas membuat tim Merah Putih apabila bisa masuk semifinal saja sudah lumayan bagus.

Dalam kenyataanya , dengan permainan kolektivitas dan semangat yang spartan membuat Tim Merah Putih bisa masuk final bahkan mengungguli Vietnam yang secara permainan terlihat lebih bagus.  Beberapa kali Timnas ketinggalan ,namun bisa juga membalik keadaan dan menang. Ah,semangat mental juara telah tumbuh di Timnas kita ,benar-benar pas kalau Timnas kita kali ini benar-benar spesial dan banyak mengibaratkan sebagai kisah cinderela. Oh ya, ketika saya nobar dikantor pas final leg1, teman saya yang pengamat bola dan juga pemain futsal kantor mengomentari masuknya Shiroc Chattong jelang akhir babak 2, teman saya bilang "ini pemain tangguhnya thailand". Benar saja ketika Shiroc Chattong masuk, permainan thailand lebih garang, hanya saja waktu yang mepet yang membuat kita masih selamat.Sampai dengan Final Leg 1 saya masih merasa kita akan bisa membawa gelar kali ini .

Tibalah saatnya final Leg 2, ada pekerjaan rumah dimana Andik Vermansyah cedera ,. Berbagai media telah mengulas siapa pengganti Andik yang pas. Sebagai pecinta Timnas, saya membaca beberapa artikel yang membahas pengganti Andik ,termasuk ada juga yang menyelenggarakan jajak pendapat Netizen. Dari berbagai artikel tersebut, kesimpulan dari pendapat Pelatih ,pengamat, pencinta Timnas, bermuara pada 3 hal : 1. Penampilan Zulham sebagai pengganti Andik dinilai kurang bisa mengimbangi peran  Andik sehingga perlu dicarikan alternatif pemain untuk menutupi  kelemahan sisi kanan kita 2. 

Ferdinan Sinaga dimainkan sejak awal, karena Ferdinan terlihat bermain ngotot dan punya kecepatan, sehingga skenarionya ferdinan bisa menempati pos depan dan Boas menempati posisi Andik atau sebaliknya. 3. Mainkan Bayu Gatra, karena  Bayu Gatra adalah pemain yang punya tipe mirip Andik, memiliki kecepatan dan skill individu yang bagus, sehingga diharapkan tekanan dari Thailand tidak terlalu ketat dengan terbaginya konsentrasi mereka karena mempertimbangkan kecepatan serang Bayu Gatra. Selain itu penampilan Bayu Gatra belum diketahui Thailand karena belum pernah dimainkan selama pertandingan piala AFF sehingga  bisa menjadi senjata rahasia kita untuk meraih kemenangan.

Apa yang terjadi kemudian ternyata tidak sesuai yang diharapkan ,yakni Bayu Gatra tidak dimainkan, ketika skor masih 0 -0 saya merasa was-was, disaat thailand mengoptimalkan pemainnya dengan memainkan shiroc chattong dari awal, kita masih menggunakan taktik yang sama ,sampai akhirnya hasilnya seperti yang kita ketahui bersama.

Ok, kekalahan ini memang wajar , bila kita berkaca dari alasan-alasan sebelumnya yang telah dikemukanan sebelumnya diatas, sebagaimana banyak yang bilang bahwa hasil biasanya tidak pernah mengkhianati proses. Namun kita sudah terlanjur terbang sampai final, asa sudah mulai ditanam , PSSI juga memfasilitasi keluarga untuk menonton agar pemain lebih bersemangat, semua publik sudah menyiapkan kemeriahan dimana-mana. Keluarga pemain, Pemda, Bapak Presiden, semuanya telah menantikan dan mempersiapkan hadiah. Semua berharap kemenangan Timnas menjadi kado akhir tahun dan menjadi pembuka puasa gelar Timnas sejak 25 tahun silam.

Saya tidak menyalahkan pemain yang telah bersemangat dan mempersembahkan yang terbaik dilapangan. Saya hanya menyesalkan keputusan Riedl yang tidak memainkan Bayu Gatra ,atau juga tidak mencoba memainkan Mukhlis Hadi yang sejak awal belum pernah dimainkan juga. Saya tidak tahu apa yang terjadi disana,pertimbangan apa yang menjadikan tidak dimainkannya Bayu Gatra.  Padahal ketika Press Conference Riedl mengajak Bayu Gatra untuk mendampingi, banyak yang berharap Bayu Gatra akan mendapatkan kesempatan bermain. Madura United telah memberikan pemain terbaiknya untuk membela Timnas, namun pengorbanan Madura United ini tidak mendapatkan sambutan yang bagus dari Riedl yang tidak mengapresiasi dengan tidak memberikan kesempatan bermain. 

Jika Riedl masih menangani Timnas lagi,maka bila ada klub yang pemain potensialnya dipanggil, maka klub akan berfikir sia-sia saja dipanggil Timnas bila ternyata nanti tidak dipakai, mending biar pemain potensial membela klub saja. Saran saya buat Rield bila memang nanti masih dipercaya memegang Timnas, maka beranilah untuk memainkan varian  pemain,khususnya apabila pemain tertentu direkomendasikan oleh Pelatih klub, pengamat, pecinta sepak bola, karena biasanya pendapat kebanyakan itu mendekati kebenaran.

 Jangan memilih Ego sendiri , selain Bayu Gatra, Muchlish  Hadi, Evan Dimas juga perlu dimainkan pas final kemarin, bukan pilihannya selalu pada Zulham, Lerby dan Dedi Kusnandar saja. Jika pertimbangannya karena memilih pemain Bayu Gatra, Mukhlis, Evan Dimas  riskan difase final, toh alasan-alasan kegagalan kita difase apapun sudah bisa diamini karena berbagai alasan yang ada. Saya tidak mengomentari tidak dimainkannya Gunawan dan Andritany, karena memang dari sisi pemain yang dimainkan  memang sudah terlihat perannya . 

Semoga kelak ,tidak ada lagi pemain yang belum dimainkan Timnas sementara pemain yang ada perannya masih dipertanyakan,kalau saja kemarin pemain-pemain yang disarankan pelatih klub, pengamat, pecinta timnas dimainkan, kalaupun juga kalah, setidaknya kita benar-benar tahu bahwa inilah memang kemampuan kita saat ini, kekalahan kemarin itu masih menyisakan tanda tanya karena masih ada pemain potensial yang tidak dimainkan ketika kita membutuhkan pemain tersebut . Ketika seorang pelatih mau menerima masukan dari pihak luar, mau mengapresiasi pemain untuk mendapatkan kesempatan bertanding juga, maka Timnas akan jaya . Semoga kita tidak menunggu lebih lama lagi untuk mengakhiri puasa gelar kita.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun