Mohon tunggu...
Hernoer Tjahjo
Hernoer Tjahjo Mohon Tunggu... -

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berebut Kesalahan

26 Februari 2017   06:50 Diperbarui: 26 Februari 2017   16:00 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alkisah di atas sebuah bukit ada dua pondok pesantren, sebut saja  pondok 1 & pondok 2. Yang membedakan antara pondok 1 dan pondok 2 adalah suasana di pondok 2 terlihat lebih dinamis dan lebih antusias bila dilihat secara kasat mata.Hal ini berbeda dengan suasana di pondok 1 yang tidak jarang ada sedikit keributan di dalamnya. 

Karena kejadian ini cukup sering terjadi, Pak Kyai pondok 1 segera berinisiatif untukmelakukan investigasi. 

Suatu hari, Pak Kyai mengirim  salah seorang santrinya ke pondok 2  untuk  mencari tahu apa penyebab keharmonisannya.Singkat cerita, santri pondok 1 segera mendatangi temannya yang merupakansantri pondok 2

"Mengapa di tempatmu kelihatannya suasananya  lebih adem Kang?"

Diluar dugaan, temannya yang santri  dipondok 2 menjawab:

“Kami sangat bahagia karena kami sering berebut kesalahan.”

Mendengar jawaban tersebut, santri pondok l yang diutus makin bingung dan melaporkannya ke Kyai.Karena masih bingung, akhirnya Pak Kyai lalu mengirimkan santri  lainnya untuk mencari tahu apa yang sebetulnya terjadi. Singkat cerita, berangkatlah juga santri pondok 1 itu ke pondok 2

Pada saat si santri pondok 1 sedang memasuki aula utama pondok ll, kebetulan ada seorang santri yang sedang mengepel lantai dan seorang santri lagi begitu masuk dari pintu langsung tergelincir, si santri yg sedang mengepel lantai langsung berkata:

“Maafkan saya, semua ini salah saya, karena saya mengepel lantai dengan air yg terlalubanyak.”

Sebaliknya si santri yang  tergelincir juga meminta maaf: 
“Maaf, ini karena saya kurang berhati-hati  dan tidak melihat kalau anda sedang mengepel lantai.”

Santri pondok 1 yang melihat kejadian ini segera menemukan jawaban dari kejadian tadi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun