Mohon tunggu...
Gilang Tata
Gilang Tata Mohon Tunggu... Programmer - Less Programming

Programmer dan Content Creator di EFDH Channel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menerka Fanatisme Fans K-Pop

14 Juni 2021   21:22 Diperbarui: 14 Juni 2021   21:59 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar
tangkapan layar
tangkapan layar
tangkapan layar
 Fakta-fakta tersebutlah yang membuat saya penasaran, sebenarnya apa yang terjadi pada para K-Popers tersebut. Sampai akhirnya saya juga menemukan fakta bahwa sudah banyak skripsi dan jurnal akademis dari Indonesia yang membahas tentang fenomena ini terutama dari bidang ilmu Psikologi. 

Perilaku Konsumtif

Jelas, perilaku ini lah yang menyebabkan demam BTS Meal menghebohkan Indonesia dan laku keras nya berbagai macam pernak pernik KPOP. Namun, apa itu perilaku konsumtif sebenarnya?

Menurut Grinder (dalam Fitriyah, 2013) menjelaskan bahwa perilaku konsumtif merupakan pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata.

Sedangkan menurut Dharmmesta dan Handoko (2011), perilaku konsumtif adalah kondisi ketika konsumen tidak dapat lagi membedakan antara kebutuhan dan keinginannya. Fromm (1995) juga mengemukakan bahwa perilaku ini juga didorong oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kelompok referensi dan faktor konsep diri sang fans tersebut.

Faktor kelompok referensi ini maksudnya bahwa perilaku anggota kelompok Fans KPop akan sangat mempengaruhi anggota yang lainnya. Interaksi seseorang di dalam kelompok sosial akan sangat berpengaruh terhadap pendapat dan seleranya. Sehingga mungkin saja terjadi ada seorang fans yang awalnya tidak memiliki keinginan untuk membeli merchandise pada akhirnya akan terpengaruh oleh kelompoknya hingga akhirnya menjadi kolektor merchandise KPop.

Sedangkan faktor konsep diri adalah ketika persepsi atau penilaian seorang fans terhadap dirinya sendiri akan mempengaruhi perilakunya untuk membeli dan menggunakan produk tertentu, yang dalam hal ini adalah merchandise resmi grup band Kpop. Misalnya seseorang yang memandang dirinya secara negatif cenderung berperilaku konsumtif untuk menaikkan citra dirinya.

Jadi itulah hasil yang saya dapat dari membaca tulisan akademik yang membahas tentang fenomena demam KPop ini. Namun, ternyata bukan hanya itu saja, ketika saya mecari lebih jauh, ternyata ada faktor lain yang lebih kuat lagi dalam mengobarkan fanatisme para pecinta KPop ini.

Perlakukan Istimewa Terhadap Penggemar

       Ya, manajemen grup band KPop sangat menyadari bahwa fanatisme dari penggemar adalah bahan bakar utama mereka untuk tetap eksis, sehingga mereka melakukan berbagai cara untuk menjaga tensi fanatisme tersebut. Beberapa yang dilakukan manajemen adalah dengan mengakui secara resmi Fanbase yang muncul, dan melakukan kegiatan Fan Service secara rutin. 

       Fan service biasanya dilakukan dengan tajuk Fansign yang di dalamnya para penggemar bisa meminta tanda tangan dan berinteraksi fisik secara langsung dengan para idolanya. Fanservice grup band Kpop adalah yang paling terkenal istimewa dalam memperlakukan penggemarnya dibandingkan dengan grup musik Amerika dan Asia lainnya. Bayangkan apa yang kamu rasakan jika idolamu mengusap rambut dan pipimu sambil menatap mata mu dari jarak 30 cm?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun