Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Author

Book, movie/series, and fiction enthusiast contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka", Drama Pelakor yang Bikin Darah Mendidih

14 Agustus 2025   20:36 Diperbarui: 15 Agustus 2025   12:28 2279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menonton ini hanya dari trailer tanpa tahu bagaimana cerita sebelumnya yang dibawakan oleh Elizasifaa, membuat saya menebak-nebak sesuai cerita perselingkuhan pada umumnya. Di mana biasanya alur cerita bahagia sebuah keluarga - pelakor masuk - selingkuh - ketahuan - emosional - happy/sad ending. Selesai deh.

Tapi ternyata apa yang disajikan dalam film La Tahzan lebih dari itu.

Mungkin dari awal sampai ke pertengahan film masih oke-oke saja ditebak oleh penonton. Tapi mulai dari pertengahan hingga ke akhir ternyata dibawa lebih jauh dengan lebih emosional dan tak terduga. Banyak hal yang semula membuat bertanya, kok bisa? dan pada akhirnya terjawab dengan cerita yang ada.

image by Youtube MD
image by Youtube MD

Kisah pelakor ini nyatanya bisa membuat genre drama menjadi berbalik ke satu genre yang lain. Tak hanya emosional seperti nonton cerita orang ketiga kebanyakan, penonton pun akan dibuat tegang hingga ketakutan atas tingkah Asih yang di luar nalar. Ini jadi sedikit twist yang benar-benar tak terpikirkan sama sekali oleh saya.

Klimaks pun tak hanya terjadi ketika perselingkuhan mereka 'ketahuan' (yang mana ada cuplikannya juga di trailer), tapi masih ada kelanjutannya yang jauh lebih seru dan layak ditonton sampai akhir.

LEBIH SERU DARI IPAR ADALAH MAUT?

Karena pengangkat kisah dan sutradara La Tahzan dan Ipar Adalah Maut ialah sama, bahkan produksi filmnya pun sama yaitu dari MD, maka pasti ada pertanyaan dari pembaca apakah kisah ini lebih seru dari Ipar Adalah Maut yang mana sama-sama membahas soal isu perselingkuhan?

Menurut saya pribadi, pihal MD terlalu cepat untuk mengeluarkan film La Tahzan ini, sementara Ipar Adalah Maut masih termasuk hangat. Bahkan saat rilis di Netflix bulan lalu film ini sempat menarik perhatian para penonton Malaysia juga lho.

Waktu setahun masih terbilang singkat untuk melupakan Mas Aris dan Rani yang jadi ikon di sana. Tak heran juga bahwa saya pribadi pun secara langsung akan membandingkan setiap aspek yang ada di IAM dan La Tahzan.

Dari segi cerita sebenarnya dibentuk cukup apik. Memang, secara emosional La Tahzan akan membuat lebih kesal karena tingkah pelakornya yang di luar nalar. Tapi tetap saja bayang-bayang Rani belum sepenuhnya hilang sebagai orang ketiga. Sementara Deva Mahenra yang lagi-lagi memerankan suami yang selingkuh, terkesan jadi sama saja seakan tidak ada aktor lain yang bisa jadi pemeran Reza.

Yang menarik adalah peran istri tersakitinya. Baik Marshanda dan Michelle Ziudith benar-benar total membawa perannya sampai membuat iba penonton. Namun adegan Nisa yang melabrak Aris sambil tak sengaja menginjak pecahan kaca tetap memorable dan sulit terganti oleh saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun