Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Author

Book, movie/series, and fiction enthusiast contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Do's and Don'ts yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Bukber dengan Kawan Lama

16 Maret 2025   22:27 Diperbarui: 16 Maret 2025   22:27 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadan memang jadi salah satu momen emas untuk kembali berkumpul dengan kawan-kawan lama. Reunian kecil-kecilan ini sangat pas dilakukan sambil melaksanakan buka puasa bersama atau yang lebih akrab disebut bukber.

Bukber bisa dilakukan di banyak tempat. Mulai dari hotel dengan menu all you can eat, kafe-kafe kekinian, pusat perbelanjaan, hingga di rumah saja dengan konsep memasak sendiri. Tentu saja momen ini selalu dinantikan oleh siapapun karena momennya hanya setahun sekali.

Sayangnya, momen yang seharusnya jadi silaturahmi ini kadang jadi ajang untuk memamerkan pencapaian. Belum lagi akan ada pertanyaan-pertanyaan sensitif yang tanpa sadar justru jadi bumerang yang melukai perasaan. Seperti Kok belum nikah aja? Kapan nambah anak nih? Masih belum move on ya sama si X?

Mungkin niat awalnya hanya sekadar basa-basi untuk mencari topik obrolan. Tapi nyatanya hal seperti ini kemudian jadi kebiasaan banyak orang saat bertemu teman lama, lalu membuat orang lain jadi enggan untuk menghadiri acara reuni dalam konsep bukber. Saya pun mengalaminya dan hanya memilih untuk datang ke lingkup pertemanan yang dekat saja.

Maka dari itu ada beberapa tindakan yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan ketika berada dalam acara bukber. Bukan berarti membatasi dan jadi kaku, tapi sebagai preventif kecil saja agar pertemuan dengan kawan lama bisa lebih bermakna dan tidak melenceng ke maksud yang lain.

Di tulisan inilah saya akan memberikan sedikit tips antara do's and don'ts ketika sedang bukber dengan kerabat yang telah lama tidak bertemu. Yuk simak di sini.

DO'S

DATANG TEPAT WAKTU

Hal pertama untuk membuat momen bukber tetap berjalan baik adalah dengan datang tepat waktu. Misalnya waktu kumpul adalah jam 5 sore. Maka selalu usahan tetap datang tepat waktu. Jangan pernah menganggap ah yang lain juga nanti pasti telat. Ketika kita menyanggupi akan datang sejak awal, maka niat tersebut harus dipegang erat.

ilustrasi by Ayo Jatim
ilustrasi by Ayo Jatim

Ketepatan waktu akan mempengaruhi agenda silaturahmi yang ada di dalamnya, apalagi jika telat sudah dalam hitungan jam. Dikhawatirkan ada pembahasan yang nanti malah diulang jika kamu telat datang. Belum lagi mood orang akan berbeda, yang menyebabkan kamu akan dipandang tidak baik padahal ini momen langka ketika bertemu kerabat lama.

Jikapun memang ada halangan atau sesuatu yang tak diduga, segera kabari dan beri estimasi kapan bisa sampai di lokasi. Hal ini lebih memudahkan yang lain untuk menyesuaikan kedatangan kamu.

PESAN MENU SECUKUPNYA

Seperti yang dijelaskan di awal bahwa terkadang agenda bukber jadi ajang pamer terselubung agar bisa terlihat wah di hadapan orang lain. Karena ingin dilihat sebagai orang yang berada, misalnya, lalu memilih menu untuk berbuka dengan sebanyak-banyaknya. Ya kalau habis sih memang tidak masalah. Tapi kalau tidak, justru malah jadi mubazir.

Tetaplah memesan sesuai dengan apa yang kamu mau juga sesuai dengan kapasitas perut. Menjadi sorotan karena banyak memesan menu tidaklah serta merta membuat seseorang terlihat baik atau jadi selangkah lebih maju, malah terkesan tamak dan tidak sabaran. So, tetap pesan secukupnya!

UTAMAKAN IBADAH

Jangan pernah malu untuk terlihat alim atau sok beragama hanya karena mengingatkan solat. Sejatinya solat dan puasa ialah bare minimum sebagai ibadah yang memang harus kita jalankan sebagai muslim.

Ilustrasi by Bandung 24 Jam Republika
Ilustrasi by Bandung 24 Jam Republika

Dan sering kali dalam acara bukber seperti ini kita terlalu asyik sampai melaksanakan solat magrib mepet ke waktu isya. Bahkan lebih parahnya lagi justru solat magrib ini malah sengaja ditinggalkan dengan dalih jarang-jarang bertemu teman lama.

Tetaplah menjalankan ibadah wajib dan jadi pengingat bagi kawan-kawan lain. Atur waktu sebaik mungkin karena waktu magrib cukup singkat. Misalnya, cukuplah mengkonsumsi takjil lebih dulu, kemudian solat magrib. Setelah solat barulah makan hidangan utama.

JAGA KOMUNIKASI SELAMA BERTEMU

Ini juga jadi poin penting ketika berada dalam acara bukber. Seringkali kita terlalu asyik memainkan ponsel dan lebih mementingkan sosial media. Sibuk mengunggah momen bukber sampai lupa ke orang-orang yang saat itu sedang ada bersama kita.

Mulailah untuk mengobrol secara langsung tanpa perlu melirik ponsel. Jadikan pertemuan kembali setelah sekian lama ini tetap terkenang baik di tengah teknologi yang canggih.

Untuk mengabadikan momen tentu sangat boleh. Tapi, untuk masalah upload mengupload usahakan ketika acara sudah selesai agar fokus acara tetap di komunikasi yang hangat. 

DON'TS

MEMBAHAS HAL SENSITIF

"Lho, masih sendiri aja? Anak gue malah udah tiga"

"Pemilu presiden kemarin kalian pilih siapa nih?"

"Eh, gendutan ya sekarang. Dulu padahal kurus lho"

Nah, nah, siapa yang kalau ketemu temen lama sering  bahas hal-hal seperti ini? Atau, justru kamu sendiri yang malah mendapat pertanyaan macam ini?

ilustrasi by detik
ilustrasi by detik

Sesungguhnya tidak semua orang akan senang dibahas hal pribadi seperti ini yang seringkali justru jadi melukai perasaan. Tak sedikit lho malah ada yang sengaja tidak ikut acara bukber demi kewarasan diri. Mulai sekarang yuk coba untuk cari topik lain yang lebih luas bahasannya dibanding tertuju pada pribadi satu atau beberapa orang.

Kita bisa mulai tanyakan kabar dan kesibukan lebih dulu. Lihat juga bagaimana lawan bicara memberikan reaksi. Apabila dia tampak bersemangat dan bercerita panjang, biarkan saja. Bahkan bisa dikembangkan di dalam obrolan.

Namun jika yang terjadi sebaliknya dan dia hanya menjawab singkat dan tampak tidak ingin membahasnya, maka berhentilah membicarakan itu dan segera cari topik lain yang lebih ringan dibahas.

OVERSHARING BERUJUNG PAMER

"Ya namanya sibuk sih gimana ya. Maklum, kerja di BUMN *sambil pamerin lanyard*"

"Enak banget tahu nggak sih kerjaan gue di kantor. Kerja santai, tapi gaji gede."

"Oh kamu masih karyawan? Bulan depan aku udah promosi jadi Asisten Manajer sih."

Ilustrasi by kumparan
Ilustrasi by kumparan
Kita selalu ingin memberikan versi terbaik dari diri. Itu bukan hal salah juga sebenarnya. Tapi tolong juga perhatikan di mana tempat kamu bisa menceritakan semua pencapaian kamu, juga di mana kamu cukup sedikit saja bercerita tidak oversharing.

Dalam konteks bukber ini, misalnya, tujuan awal kan sebagai silaturahmi dan bukan ajang pamer. Jadi sebaiknya coba keep sesuatu yang sekiranya tak berhubungan dengan agenda utama. Cerita sewajarnya saja dan tak melenceng ke mana-mana.

Jikapun ada kawan yang memulai duluan memamerkan sesuatu, jangan sampai merasa ingin membalas. Cukup dengarkan saja dan beri respons sewajarnya.

TERLALU ASYIK GIBAH

"Si X kok nggak dateng ya hari ini? Kayaknya dia ga diizinin sama suaminya."

"Hah? Si A cerai? Bukannya rumah tangganya adem aja ya selama ini"

"Aneh ya si B. Udah mapan dan cakep, tapi sampai sekarang belum nikah."

Menjaga topik antar sesama kawan yang datang hari itu tidak membuat kita boleh membicarakan orang lain, terlebih untuk konteks yang negatif. Acara bukber bukan juga sebagai wadah gibah membicarakan teman-teman lama. Jangan juga jadikan pertemuan yang seharusnya hangat jadi kotor karena terlalu asyik membicarakan orang lain.

ilustrasi by detiknews
ilustrasi by detiknews

Coba ciptakan vibes yang positif ketika membicarakan orang yang tak hadir di sana. Ambil momen-momen yang indah tanpa ada kesan menjatuhkan. Kita tidak tahu sejauh mana mereka bisa menjaga rahasia. Khawatirnya, obrolan itu cepat atau lambat akan terdengar langsung ke orangnya, lalu menyebabkan silaturahmi jadi kacau.

...

Ya, kurang lebih itu tadi sedikit ulasan saya tentang apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan sata bertemu kawan lama di acara bukber.

Sekali lagi, ingatlah tujuan utama adalah silaturahmi, bukan hal lain yang malah jadi negatif dan jauh dari Allah SWT. Kita pun sudah dewasa kan, jadi tahu mana yang baik dan tak baik untuk diri sendiri dan orang lain.

Semoga tulisan ini bermanfaat ya. Sampai jumpa dan tetap semangat berpuasa!

-M. Gilang Riyadi, 2025-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun