"Eh, gendutan ya sekarang. Dulu padahal kurus lho"
Nah, nah, siapa yang kalau ketemu temen lama sering  bahas hal-hal seperti ini? Atau, justru kamu sendiri yang malah mendapat pertanyaan macam ini?
Sesungguhnya tidak semua orang akan senang dibahas hal pribadi seperti ini yang seringkali justru jadi melukai perasaan. Tak sedikit lho malah ada yang sengaja tidak ikut acara bukber demi kewarasan diri. Mulai sekarang yuk coba untuk cari topik lain yang lebih luas bahasannya dibanding tertuju pada pribadi satu atau beberapa orang.
Kita bisa mulai tanyakan kabar dan kesibukan lebih dulu. Lihat juga bagaimana lawan bicara memberikan reaksi. Apabila dia tampak bersemangat dan bercerita panjang, biarkan saja. Bahkan bisa dikembangkan di dalam obrolan.
Namun jika yang terjadi sebaliknya dan dia hanya menjawab singkat dan tampak tidak ingin membahasnya, maka berhentilah membicarakan itu dan segera cari topik lain yang lebih ringan dibahas.
OVERSHARING BERUJUNG PAMER
"Ya namanya sibuk sih gimana ya. Maklum, kerja di BUMN *sambil pamerin lanyard*"
"Enak banget tahu nggak sih kerjaan gue di kantor. Kerja santai, tapi gaji gede."
"Oh kamu masih karyawan? Bulan depan aku udah promosi jadi Asisten Manajer sih."
Dalam konteks bukber ini, misalnya, tujuan awal kan sebagai silaturahmi dan bukan ajang pamer. Jadi sebaiknya coba keep sesuatu yang sekiranya tak berhubungan dengan agenda utama. Cerita sewajarnya saja dan tak melenceng ke mana-mana.